LUWU- Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berupa pembangunan jalan beton dan jalan sirtu di Desa Cimpu Utara dan Desa Cimpu, Kecamatan Suli menuai sorotan, Rabu (29/10/2025).
Seorang warga setempat, mengatakan bahwa rabat beton yang mulai dikerjakan pada awal Agustur 2025 itu sudah mulai rusak sebab saat pengerjaan tidak dilapisi dengan sirtu.
“Selain itu ketebalan dari rabat beton ini hanya mencapai 0,2 cm dan tidak sesuai dengan perencanaan. Campuran cemennya huga menggunakan tiga macam merek. Hanya bagian tepi yang tebal, sementara bagian tengah dari rabat beton itu sangan tipis,” ungkapnya.

Menurut warga tersebut, jalan itu merupakan akses penting bagi warga sekitar dan kerap dilalui kendaraan berat, termaksud mobil pengangkit gabah hasil panen warga.
“Kalau rabat betonnya tidak bagus, dan seperti ini sudah pasti cepat rusak dan hancur. Padahal anggarannya cukup besar yaitu Rp500 juta namun hasil pengerjaannya sangat mengecewakan,” ucap warga yang dimaksud dengan nada kesal.
Berdasarkan papa proyek yang terpasang dilokasi, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di dua desa itu (Cimpu dan Cimpu Utara) yang menggunakan anggaran Bantuan pembangunan untuk Masyarakat (BPM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp500 juta rupiah.
Anggaran itu untuk dua lingkup pekerjaan yakni Ruas 1 Perkerasan Jalan Beton Desa Cimpu Utara 320 Meter, dan Ruas 2 Perkersasan Jalan Sirtu, Desa Cimpu 304 Meter. Pelaksana pekerjaan itu ialah Kelompok Kerjasama Antar Desa (KKAD) Bersatu dengan tipe swakelola IV.
Sementara Kepala Desa Cimpu Utara, Muhammad Ali dan Kades Cimpu yang dihubungi melalui telepon seluler dan WatshApp tidak memberikan respon terkait perkerasan jalan betin dan jalan sirtu di dua desa itu yang diduga tidak kerjakan tidak sesuai dengan perencanaan. (*)











