MAKASSAR — Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah meminta kepada jajaran kementerian agama (Kemenag) di kabupaten dan kota se Sulsel untuk menjadi corong yang menyampaikan menolak politik uang.
“Tahun ini ada 12 kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada. Saya minta jajaran kementerian agama menjadi corong untuk nelawan politik uang,” jelas Nurdin Abdullah.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Ramah Tamah dalam Rangka Hari Amal Bakti Ke74 Kementerian Agama Tingkat Provonsi Sulsel 2020 di Aula Arafah, Asrama Haji Makassar, Minggu 5 Januari 2020.
Menurut Nurdin Abdullah, kemenag memiliki infrastruktur yang kuat dan menyebar sampai ke kevel terbawah, tingkat kecamatan, yang diharapkan bisa menyebarkan kebaikan.
Dijelaskan, jika jajaran kemenag ikut ambil bagian dalam menyebarkan informasi kebaikan, maka semua akan terselenggara dengan baik.
“Mari kita masing-masing ambil bagian mengajak rakyat. Jangan memilih pemimpin karena punya modal. Bukan juga karena punya tim yang kuat. Kalau berdasarkan modal dan tim yang kita pilih, nanti kita semua akan sengsara. Program 100 harinya balas dendam dan balas jasa. Nanti rakyat dan kita semua yang susah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, gubernur menaruh harapan besar, bahwa lahir pemimpin-pemimpin yang melayani rakyatnya di 12 kabupaten dan kota. Lahir pemimpin-pemimpin yang amanah.
“Tolong kita satu bahasa. Tidak dukung mendukung calon bupati dan calon walikota. Kepala kantor agama dan stafnya di daerah-daerah saya harap jaga netralitas dan berikan pencerahan kepada rakyat untuk pilih pemimpin yang amanah,” ujarnya.
Nurdin Abdullah menegaskan, Sulsel harus menjadi barometer pilkada yang aman. “Kita sama-sama kerja untuk hilangkan stigma zona merah pilkada,” katanya di hadapan ratusan jajaran pejabat kemendag yang datang dari berbagai daerah.(rls/adn)