JAKARTA — Pemerintah Malaysia akan kembali melakukan lockdown total selama dua minggu, mulai dari 1 Juni hingga 14 Juni. Kantor Perdana Menteri pada Jumat (28/5/2021) mengumumkan langkah untuk penguncian wilayah itu diambil setelah Malaysia mencatat rekor kasus Covid-19 sepanjang masa sebanyak 8.290 kasus.
“Semua sektor tidak diizinkan untuk beroperasi selama fase pertama lockdown kecuali untuk sektor ekonomi dan jasa yang penting,” kata pernyataan itu. Keputusan itu diambil Dewan Keamanan Nasional dalam rapat khusus yang diketuai oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Jumat (28/5/2021).
Pernyataan itu menambahkan bahwa keputusan itu dibuat setelah Malaysia melewati angka 8.000 dalam kasus dan infeksi aktif telah mencapai jumlah 70.000 kasus yang mengejutkan. “Ada total 2.552 kematian pada hari ini dan jumlahnya terus meningkat. Munculnya beberapa varian baru yang ganas dengan tingkat infektivitas yang lebih cepat dan lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan ini.
“Lonjakan kasus harian baru-baru ini juga menyebabkan kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 secara nasional, menjadi semakin berkurang.” Lebih lanjut disampaikan, jika lockdown berhasil mengurangi kasus harian Covid-19, pemerintah akan mengizinkan pembukaan kembali sejumlah sektor ekonomi yang tidak melibatkan pertemuan besar dan mematuhi pedoman jarak fisik.
“Lockdown fase kedua akan dilakukan selama empat minggu setelah fase pertama berakhir. Setelah ini berakhir, kami akan melanjutkan ke fase 3 ketika semua kegiatan sosial dilarang tetapi hampir semua kegiatan ekonomi dapat dilanjutkan. Kehadiran fisik ke tempat kerja namun akan dikontrol dengan ketat,” tandas Tan Sri. (*/adn)