PALOPO — DPRD kota Palopo memanggil Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku (PAM TM) membahas krisis air bersih, Jumat (20/12/2019).
Pertemuan lintas komisi di ruang komisi 3 menindaklanjuti aspirasi yang beberapa hari terakhir diteriakkan warga kecamatan Wara Selatan, Wara Timur dan sebagian wilayah tengah kota. Termasuk tindaklanjut surat terbuka warga terhadap DPRD.
Rapat dimulai sekitar pukul 16.00 wita sore. Pembahasan yang berlangsung sekitar 2 jam itu dipimpin ketua DPRD, Nurhaenih. Hadir juga wakil ketua, Abdul Salam beserta rekannya, Bogi, Mahdi, Darmawati, Andi Herman, Angga Bantu dan Baharman Supri.
Dari PAM TM Palopo hadir Dirut, Yasir, Direktur Umum dan Keuangan, Andi Maryam, Manajer Hubungan Langganan, Musnakir, Humas, Wiwien dan lainnya.
Nurhaeni yang memimpin rapat menyampaikan, beberapa hari terakhir pihaknya menjadi bulan-bulanan warga karena persoalan air.
“Kami reses kemarin, semua warga mengeluhkan air dari PAM. Termasuk saya juga. Ini apa sebenarnya masalahnya,” kata Nurhaeni.
Lain lagi dengan legislator Gerindra, Bogi Harto Tahir. Bogi mengatakan, persoalan ini terjadi setiap tahun khususnya di musim kemarau.
Harusnya kata dia, PAM TM mencarikan solusi sehingga ini tidak berulang.
“Apakah PAM TM tidak bisa melakukan inovasi terhadap sumber mata air. Sehigga saat musim kemarau tiba, masyarakat tetap bisa menikmati air bersih,” kata Bogi.
Keluhan juga datang dari legislator PDI Perjuangan, Andi Herman Wahidin.
“Kami jadi sorotan warga karena krisis air ini. Apalagi kemarin sudah naik iuran. Warga berharap, iuran naik, pelayanan juga maksimal. Tapi ini tidak,” kesalnya.
Sementara itu, wakil ketua DPRD, Abdul Salam menawarkan solusi jangka panjang ke PAM TM Palopo. Ia berharap, ke depan PAM TM Palopo memanfaatkan sungai yang debit airnya melimpah di kecamatan Sendana.
“Ada sungai di Sendana yang bisa dimanfaatkan ke depan. Musim kemarau, debit airnya tidak terlalu kurang. Ini bisa memback up wilayah Wara Selatan dan Wara Timur,” katanya.
Menanggapi hal itu, Dirut PAM TM Palopo, Yasir mengakui 3 bulan terakhir pelayanan air bersih ke pelanggam tidak optimal karena musim kemarau.
“Puncaknya bulan ini, air baku menurun drastis. Ibarat perusahaan roti, kita kekurangan tepung terigu,” katanya.
“Memang sudah mulai hujan. Tapi frekuensi hujan lebih sering di kota, di hulu belum terlalu,” tambahnya.
Lanjut Yasir, saat ini air baku di Latuppa dan Mangkaluku sangat sedikit. Kecuali di Batupapan sehingga distribusi air di wilayah utara kota lancar.
“Semuanya (air) kita sudah tangkap semua ke dalam pipa, tapi belum penuh juga. Bahkan saat ini, ada instalasi di kantor kami yang menganggur karena air kurang,” beber Yasir.
Yasir juga menyampaikan bahwa saat ini ada pengerjaan jalan dari provinsi menuju Bastem kabupaten Luwu.
“Saya sampaikan memang. Kalau curah hujan tinggi, air akan keruh. Lumpurnya akan ke sungai. Ini akan menghambat distribusi air ke pelanggan nantinya. Tapi kita akan tetap berusaha mengantisipasinya,” bebernya lagi.
Terkait pembangunan IPAM untuk memback up wilayah selatan kota, Yasir menyebut pihaknya sudah mengusulkan tahun ini tapi tidak dianggarkan.
“Kekurangan air ini sebenarnya terjadi di seluruh daerah di Sulsel. Yang membedakan, Palopo ini sumber airnya hanya PAM TM. Di daerah lain tidak terlalu risau karena ada sumur. Palopo lain, jadi semua bertumpu ke PDAM,” katanya.
Untuk mengantisipasi kekurangan air, pihaknya mengoperasikan lima unit armada tangki ke rumah pelanggan.
“Sebenarnya kami rugi di sini. Air tidak mengalir sementara operasional tinggi karena kita layani mobil tangki hingga 24 jam,” katanya.
“Kalau ditanya inovasi apa yang harus dilakukan saat ini, ya mobil tangki. Itupun mobil tangki ini masih kurang, kita masih butuh beberapa unit lagi untuk melayani warga,” tutup Yasir.
Menutup pertemuan, ketua DPRD Nurhaeni meminta kepada PAM TM untuk masif menyenar nomor call center ke warga termasuk tanggap menindaklnjuti keluham khusunya pelayanan mobil tangki ini.
“Kalau ada warga yang telfon, angkat dan segera layani. Jangan biarkan mereka teriak air,” pinta politisi Golkar itu. (asm)