PT Vale Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan dari Vale, sebuah perusahaan pertambangan global yang berkantor pusat di Brasil. Sebelumnya bernama PT International Nickel Indonesia (PT Inco).
Perusahaan ini mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi Selatan sejak tahun 1968. Tambang tidak selamanya merusak. Jika dikelola dengan baik, akan menjadi sumber kehidupan yang baru. Itulah mengapa PT Vale hingga tahun 2021 yang telah berumur 53 tahun, masih terus eksis.
Salah satu kunci utamanya ialah, keseimbangan alam tetap dijaga. Meski sudah ditambang, PT Vale punya kewajiban untuk mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula. Meski butuh waktu, rehabilitasi lahan pasca tambang terus konsisten dilakukan PT Vale.
Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, PT Vale memastikan tidak ada spesies fauna maupun flora dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.
Ya, keseimbangan alam memang hendaknya terus dijaga demi kelestarian makhluk hidup. Dan keseimbangan ini dicapai PT Vale karena dapat memanfaatkan alam secara tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan.
Salah satu pendukung PT Vale dalam menjalankan operasi tambang di Sorowako ialah keberadaan Nursery seluas 2,5 hektar. Nursery ini ialah sebuah tempat pembibitan tanaman yang nantinya menjadi tanaman penghijauan bagi lahan pasca tambang.
Tidak hanya untuk PT vale saja, tanaman tersebut juga disediakan untuk kebutuhan pemerintah Kabupaten Luwu Timur jika butuh untuk penghijauan. Termasuk juga untuk lembaga lainnya.
Ada puluhan jenis tanaman termasuk tanaman lokal lainnya. Tanaman lokal antara lain betao, bitti, nyatoh, dan manggis hutan. Sementara tanaman endemik contohnya eboni dan buah dengen. Bibit tanaman lokal diperoleh dari area tambang yang dibuka atau hasil kerja sama dengan masyarakat setempat.
“Lokasi tambang yang dibuka setiap tahunnya berkisar ratusan hektar. Khusus tahun 2019, lokasi tambang yang dibuka seluas 354 hektar, dan telah dilakukan penghijauan seluas 79 hektar lahan pasca tambang,” kata Manager Long Term Planning PT Vale, Obes Silalahi pada Maret tahun 2019 lalu.
Tahun tersebut merupakan tahun terakhir program Media Visit PT Vale dilakukan sebelum badai covid-19 menyerang dunia. Melalui program ini, PT Vale terbuka ke publik melalui jurnalis yang diundang secara bergiliran untuk mengakses langsung lokasi tambang.
Sebelum dilakukan penambangan, terlebih dahulu dilakukan eksplorasi atau pencarian unsur nikel dengan cara pengeboran dan penebangan pohon. Setelah ditemukan dengan rata-rata kedalaman 20-30 meter, barulah dilakukan eksploitasi. Lokasi Sorowako memang banyak menyimpan unsur nikel.
Dengan menggunakan alat berat, unsur nikel yang masih bercampur tanah kemudian diangkut menuju stasiun penyaringan. Tampak pada proses akhir pertambangan berupa penyaringan nikel sebelum diolah menjadi nikel matte di pabrik.
Di pabrik, proses pengolahan hasil penyaringan masih cukup panjang untuk mendapatkan nikel matte. Mulai dari Dryer process flow, kiln process flow, furnace process flow hingga menghasilkan produk berupa nikel matte dan dikemas untuk selanjutnya di ekspor ke konsumen di Jepang.
PT Vale menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia. Perusahaan ini memiliki pabrik pemurnian mineral (smelter) yang mampu memproduksi 240 ton nikel setiap hari.
Nikel banyak dikombinasikan dengan logam lain untuk membentuk campuran yang dikenal karena fleksibilitas dan ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi.
Logam ini mampu mempertahankan karakteristiknya bahkan dalam suhu ekstrem. Nikel digunakan dalam berbagai produk, seperti televisi, baterai isi ulang, koin, peralatan makan bahkan gerbong kereta.
JAGA KESUBURAN LAHAN PETANI MELALUI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Sudah lima dekade lebih PT Vale hadir membawa perubahan besar pada kondisi masyarakat setempat. Tidak hanya di sektor fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, pariwisata tapi juga berperan penting terhadap dunia pertanian.
Melalui Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), PT Vale juga konsisten mendampingi petani padi yang ada di Luwu Timur. Lewat penanaman padi System of Rice Intensification (SRI) organik. Ada 4 kecamatan pemberdayaan padi ini, yakni Kecamatan Nuha, Wasuponda, Towuti dan Kecamatan Malili.
Desa tidak lagi berjalan sendiri-sendiri melainkan saling terhubung dan bergabung, maju bersama dalam satu kawasan. PKPM merupakan program kemitraan antara masyarakat, Pemerintah Daerah, dan PT Vale dalam jangka waktu lima tahun (2018-2023).
PKPM bertujuan meningkatkan kapasitas produksi, daya saing, nilai tambah, dan kemandirian ekonomi masyarakat di wilayah terdampak operasi. PKPM memberikan dana stimulan bagi masyarakat untuk pengembangan kawasan dan produk unggulan desa atau produk unggulan kawasan.
“Petani yang ada di wilayah dampingan PT Vale diberikan pelatihan. Diajari cara budidaya padi organik dengan metode Sri,” kata Ketua Asosiasi Petani Sri Organik (APSO), Yuli.
Metode Sri adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Cara ini juga tentunya ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik.
“Pupuk organik dibuat sendiri oleh petani, tentu dengan pendampingan PT Vale juga. Pupuk organik irit di ongkos, hasilnya juga tentunya lebih melimpah,” kata Julianto, Pendamping Program Pertanian Ramah Lingkungan saat ditemui di lokasi budidaya Padi Sri Organik.
“Meski ketersediaan bahan untuk pupuk organik melimpah, tantangannya adalah petani capek karena buat sendiri. Tapi kita terus melakukan pendampingan. Termasuk membantu petani memasarkan pupuk organiknya,” tambah Julianto.
Julianto menjelaskan, pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat atau menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik atau kimia dalam tanah.
“Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih sehat,” terang dia. Tidak hanya pupuk organik, petani juga didampingi membuat racun hama dari bahan alami. (asmar)