LUTIM- Sejak hari pertama insiden kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, perseroan itu bergerak cepat menggerakkan tim darurat untuk meminimalisir dampak terhadap masyarakat dan lingkungan, Rabu (27/08/2025).
Hingga hari ketiga, titik kebocoran berhasil diidentifikasi dan dihentikan, sementara di hari keempat upaya terus difokuskan untuk memastikan penyebaran minyak dapat segera dikendalikan. Personel teknis dikerahkan dengan sistem kerja bergantian 24 jam untuk mempercepat proses pemulihan.
Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penanganan insiden itu.
“Atas dukungan pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan kami menucapkan terimakasih. Hingga saat ini, tim kami terus bekerja tanpa henti di lapangan, sebab kami percaya pemulihan hanya bisa terwujud dengan kebersamaan,” katanta.
“Semoga dengan doa, kerjasama, dan semangat #BersamaUntuk Towuti, kita bisa melewati ini dengan lebih kuat,” tambah Endra.
Saat ini, kata Endra, perseroan sudah berkoordinasi dengan pemkab Luwu Timur untuk melakukan pendataan terhadap warga yang terkena dampak atas musibah ini.
“Mohon dukungannya agar kami bisa melewati musibah ini, tentunya kejadian ini semakin menguatkan perseroan dalam melakukan mitiigasi crisis dalam menegaskan komitmen untuk senantiasa mempercepat proses penanggulangan pada area terdampak,” paparnya.
Ia juga mengajak semua masyarakat untuk pulih bersama, saling mendukung, dan menjaga Towuti tetap lestari.
“Karena hanya dengan kebersamaan, pemulihan dapat terwujud, dan sebagai wujud keterbukaan, PT Vale telah membuka Posko Informasi dan pengaduan di Kantor Camat Towuti yang beroperasi setiap hari Pukul 07.00-18.00 WITA,” ucapnya.
“Posko ini menjadi sarana resmi bagi warga terdampak untuk menyampaikan aduan, masukan, maupun informasi tambahan. Ini juga merupakan wujud transparansi dan tanggung jawab perseroan,” tambahnya.
Kepala Desa Baruga Musafir Laeda, juga mengajak semua pihak untuk saling mendukung.
“Mari kita saling membantu, mari bekerjasama semua. Kalau pun sebelumnya ada komunikasi yang kurang baik karena kepanikan, saat ini sudah ada tempat pelaporan yang bisa menghubungkan semua pihak.” ujarnya saat hadir dalam pertemuan bersama masyarakat di kantor Camat Towuti.
Untuk diinformasikan, sejak dibuka pada 25 Agustus, posko menerima beberapa laporan resmi, baik secara online maupun offline. Diantaranya, mobilisasi alat yang menyebabkan kebocoran pipa.
Tim lapangan PT Vale juga langsung melakukan asesmen dan tindak lanjut cepat untuk menjaga keselamatan warga.
Selain itu, PT Vale juga menyiapkan Posko Medis di Desa Lioka, berdekatan dengan lokasi kebocoran. Posko ini dijaga tenaga medis secara bergantian selama 24 jam, sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi risiko kesehatan. Hingga saat ini, belum ada laporan gangguan kesehatan dari masyarakat, namun layanan tetap dibuka untuk memastikan masyarakat merasa aman dan terlindungi. (*)
