Jakarta- 30 perwakilan organisasi kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi ekstra mendatangi Istana Negara, Kamis (04/09) malam dengan mengenakan almamaternya masing-masing, Jumat (05/09/2025).
Dikutip dari detiknews.com, kedatangan puluhan perwakilan mahasiswa itu diterima oleh pihak Istana terdiri dari Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Mentersi Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dan Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro.
Pertemuan kedua pihak itu dibuka oleh Mendikti Brian. Dalam sambutannya ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pimpinan organisasi mahasiswa sekaligus menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun arah bangsa.
“Pertama-tama kami sampaikan ucapan terimakasih atas perkenannya untuk hadir pada malam ini dan bersilatirahmi untuk bersama-sama membangun perpektif yang sama tentang bangsa dan tentang negara kita,” ucap Brian.
“Tentu ditengah berbagai keramaian yang terjadi, pastinya kita tetap menginginkan bagaimana bangsa kita, negara kita itu menjadi bangsa yang maju, semakin menuju kesejahteraan untuk pada akhirnya negara kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya,” tambah Mendikti Brian.
Lebih lanjut, Mendikti menabahkan, bahwa para mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal arah gerakan mahasiswa agar tetap sinergi dengan pembangunan bangsa.
“Tokoh-tokoh mahasiswa seperti kalianlah yang akan ditunggu oleh rekan-rekan lainnya, bagaimana pandangan, bagaimana arah ke depan gerakan mahasiswa, sehingga kita bersama-sama, bersinergi membangun kebersamaan untuk memainkan peran masing-masing,” ujarnya.
Sementara, Mensesneg Prasetyo Hadi dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berkenan hadir dan menjadikan Istana Negara sebagai ruang dialog bersama pemerintah.
“Tadi saya memninta ijin ke Bapak Presiden, meskipun bukan Presiden bolehkan. Istana ini bukan milik Presiden, ini adalah punya kita bersama-sama, sebab, saya mau bertemu dengan adik-adik mahasiswa,” tutur Menteri Pras.
Dikesempatan itu, Menteri Pras mengajak para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa terjebak pada istilah atau diksi yang kaku.
“Saya dan kami semua terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi dari seluruh pihak apalagi dari adik-adik mahasiswa,” ucapnya.
30 perwakilan dari mahasiswa dan organisasi yang hadir di istana Negara malam tadi diantaranya Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, PB HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, KAMMI, hingga Generasi Muda FKPPI.
Kehadiran yang beragam itu menunjukkan keterbukaan pemerintah untuk mernagkul seluruh elemen mahasiswa dalam membangun bangsa. 30 perwakilan mahasiswa dan organisasi ekstra itu juga menyampaikan berbagai aspirasi.
Salah satu perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul ‘Ulama Se-Nusantara, Muhammad Raihan menyampaikan kepada pihak Istana mengenai aksi demonstrasi yang belakangan terjadi disejumlah wilayah di Indonesia.
“Beberapa aspirasi dari kamu itu, pertama tentang guru, sebab kita bergerak di pendidikan, jadi kesejahteraan guru honorer diutamakan, terus yang kedua ada beberapa tentang aksi demonstrasi kemarin,” katanya.
“Tentunya teman-teman, dibebaskan, kan sempat ada beberapa yang disudah disampaikan dari tim-tim HMI saat di Gedung DPR terkait pembebasn teman-teman yang awalnya dikurung,” imbuh Raihan. (*)