PALOPO — Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo menerima kunjungan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (Latpim) Angkatan IV PPSDM Regional Makassar pada Senin, 25 Agustus 2025. Salah satu lokasi kunjungan berada di Kelurahan Surutanga, tepatnya di Kelompok Wanita Tani (KWT) Malaja Dua.
Di lokasi ini, peserta dapat melihat langsung beragam tanaman yang tumbuh subur dengan sistem pertanian organik, mulai dari sayur-sayuran, tomat, cabai hingga jagung.
Salah seorang peserta, Kansip, memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo atas upaya mendukung serta membina KWT dalam memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif.
Menurutnya, program ini tidak hanya mencukupi kebutuhan konsumsi sehari-hari, tetapi juga menambah penghasilan keluarga sekaligus membantu pemenuhan gizi anak-anak yang terindikasi stunting.
” Palopo menjadi pilihan lokus karena jarang sekali ada pertanian di wilayah perkotaan, apalagi di sini benar-benar mengembangkan pertanian organik. Mulai dari pengolahan tanah, pemilihan pupuk hingga pestisida semuanya berbasis organik. Ini luar biasa dan bisa diterapkan di daerah-daerah lain, terutama di lahan sempit,” katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan tanaman di KWT Malaja Dua terlihat sangat baik, segar, dan sehat karena sepenuhnya menggunakan bahan organik tanpa campuran kimia. Makanan yang dihasilkan juga bisa menjadi obat karena benar-benar alami. Kansip yang juga menjabat sebagai Camat Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pun berkomitmen untuk menerapkan praktik serupa di daerahnya yang memiliki 12 desa.
” Pekarangan rumah tidak seharusnya menjadi lahan kosong, tetapi bisa dimanfaatkan untuk pertanian produktif,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo, Ibnu Hasyim, bersama jajaran menyambut baik kunjungan para peserta Latpim.
Ia menjelaskan kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi sekaligus contoh nyata bagi peserta untuk mengembangkan potensi pertanian di wilayah masing-masing. Dengan melihat langsung praktik pertanian organik di Palopo, ia berharap para peserta dapat mengadopsi dan menyesuaikan dengan kondisi di daerah mereka. Sehingga potensi pertanian bisa terus dikembangkan, meskipun di wilayah perkotaan. (*)