MALANG- Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) menegaskan pentingnya peningkatan kecakapan sumber daya manusia (SDM) di bidang kecerdasan artifisial (AI), Rabu (29/10/2025).
Hal itu disampaikan oleh Wamenkomdigi, Nezar Patria saat hadir di Reuni dan Seminar Nasional Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) di Auditorium Universitas Brawijaya, Kota Malang pada Sabtu (25/10) pekan lalu.
“Ini PR besar bagi kita semua untuk membangun sumber daya manusia yang capak untuk menhadapi tantangan era digital, terutama di masa bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2035 mendatang,” katanya.
Menurut Nezar, penguasaan teknologi AI menjadi sangat penting sebab adopsinya meningkat pesat seiring dengan berkembangnya platform generative AI diberbagai sektor.
“Untuk itu, Indonesia perlu menyiapkan talenta digital yang tidak hanya mampu menggunakan, namun juga mampu mengembangkan teknologi AI secara mandiri dan sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa,” ucapnya.
“Negara yang berada di global south, selalu memakai produk-produk yang dari luar, nilai-nilai yang ada disana (Negara Luar) kemungkinan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada di negara kita. Itulah mengapa kemendirian teknologi menjadi penting untuk di kembangkan,” tambah Wamenkomdigi.
Saat ini, lanjut Nezar, Indonesia memiliki peluang besar, sebab pada 2035 mendatang sekitar 70 persen penduduk berada pada usia produktif, yakni 16 hingga 65 tahun.
“Namun peluang ini hanya dapat dimanfaatkan dengan penguatan kapasitas SDM yang terencana dan berkelanjutan. Ini adalah kekuatan produktif yang luar biasa, dan kita hanya bisa meninkmati itu hingga 2035 dipuncak 70 persen. Setelah itu dia menyusut dan selanjutnya sampai 2045 mungkin sekitar 60 persenan atau mungkin dibawah itu,” terangnya.
Nezar menambahkan, selain persoalan keterampilan digital, Indonesia juga mengjadapi tantangan lain seperti rendahnya jumlah lulusan perguruan tinggi, serta dinamika geopolitik global yang menuntut kemampuan adaptasi tinggi dari setiap negara.
“Oleh karena itu, pemerintah harus menjalankan berbagai program prioritas untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh dan kompetitif di era digital. Upaya tersebut juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni mewujudkan negara yang berdaulat, maju, dan sejahtera dengan bertumpu pada inovasi kemandirian teknologi serta penguasaan kecerdasan buatan,” terang Wamenkomdigi.
Nezar menambahkan, melalui penguatan kecakapan digital dan literasi AI, pemerintah berharap generasi muda Indonesia mampu menjadi pelaku utama transformasi digital nasional.
“Dengan demikian, momentum bonus demografi tidak akan berlalu sia-sia, melainkan menjadi fondasi kuat menuju Indoneria yang unggul di era kecerdasan buatan,” tandasnya. (*)







