DaerahHeadline

Pertamina Mulai Operasikan Unit RFCC di Kilang Balikpapan, Capai Tonggak Strategis RDMP

8
×

Pertamina Mulai Operasikan Unit RFCC di Kilang Balikpapan, Capai Tonggak Strategis RDMP

Sebarkan artikel ini
Unit RFCC Complex menjadi pusat modernisasi kilang, yang akan meningkatkan produksi bahan bakar berstandar Euro V, sekaligus mendongkrak efisiensi dan nilai ekonomi produk-produk Pertamina.

Balikpapan — PT Pertamina (Persero) resmi memulai operasi awal Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex di Kilang Balikpapan. Peristiwa ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan menandai kemajuan signifikan dalam proyek nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Unit RFCC Complex menjadi pusat modernisasi kilang, yang akan meningkatkan produksi bahan bakar berstandar Euro V, sekaligus mendongkrak efisiensi dan nilai ekonomi produk-produk Pertamina.

Proyek RDMP Balikpapan dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak perusahaannya, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), dengan total investasi mencapai USD 7,4 miliar atau sekitar Rp120 triliun. Proyek ini merupakan kilang terbesar di Indonesia dan salah satu proyek strategis penting di Asia Tenggara.

“Mulainya operasi awal Unit RFCC Complex menandai langkah krusial dalam proses start-up unit utama pengolahan. Kami juga mengadakan doa bersama untuk kelancaran operasional,” ujar Milla Suciyani, Pjs Corporate Secretary KPI, dalam keterangan resmi.

Acara doa bersama tersebut dihadiri jajaran komisaris, direksi, manajemen KPI dan KPB, serta seluruh pekerja kilang.

Peningkatan Kapasitas dan Infrastruktur Pendukung

Proyek RDMP Balikpapan menaikkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari. Infrastruktur pendukung yang telah rampung meliputi fasilitas tambat Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT, dua tangki penyimpanan minyak berkapasitas 1 juta barel, serta unit pemurnian LPG 43 ribu ton per tahun.

Menurut Milla, proyek ini mendapat dukungan penuh pemerintah karena perannya yang strategis dalam memperkuat kemandirian energi nasional.
“RDMP Balikpapan tidak hanya memperkuat swasembada energi dan hilirisasi industri, tetapi juga menegaskan Pertamina sebagai tulang punggung transformasi energi menuju kemandirian dan keberlanjutan,” jelasnya.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Kilang yang telah dimodernisasi ini akan menghasilkan gasoline, diesel, avtur, dan LPG sesuai standar Euro V, dengan tambahan produksi LPG mencapai 336 ribu ton per tahun, mendukung transisi ke energi lebih bersih.

Secara ekonomi, proyek ini diperkirakan dapat mengurangi impor BBM hingga Rp68 triliun per tahun dan memberikan kontribusi sekitar Rp514 triliun terhadap PDB nasional.

Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 35%, proyek ini juga menyerap lebih dari 24 ribu tenaga kerja pada puncak konstruksi. Pertamina turut menjalankan program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Komitmen Terhadap ESG dan Standar Internasional

KPI menekankan komitmennya untuk menjalankan bisnis minyak dan petrokimia berbasis prinsip Environment, Social & Governance (ESG). Perusahaan juga merupakan anggota United Nations Global Compact (UNGC) dan menerapkan Sepuluh Prinsip Universal dalam operasional.

KPI menargetkan menjadi perusahaan kilang dan petrokimia bertaraf internasional yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang transparan dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *