DaerahHeadlinePertanian

Harga Gabah di Luwu Anjlok, Gudang Bulog tak Mampu Menampung, Satu Gudang Perum Bulog Malah Disewakan ke Perusahaan Swasta

3
×

Harga Gabah di Luwu Anjlok, Gudang Bulog tak Mampu Menampung, Satu Gudang Perum Bulog Malah Disewakan ke Perusahaan Swasta

Sebarkan artikel ini
Perum Bulog Kantor Cabang Kota Palopo. (ft/ist).

LUWU- Petani di Kabupaten Luwu keluhkan harga gabah yang kembali mengalami penurunan drastis. Menurut mereka, dalam sepekan terakhir ini, harga gabah di tingkat petani berada pada kisaran Rp6.300 per koligram, harga itu membuat para petani semakin tertekan.

Harga itu, kata Fauzan (petani di Luwu) berada di bawah biaya produksi sehingga ia mengalami kesulitan mengembalikan modal untuk musim tanam berikutnya.

“Harganya (beras) sangat turun, jangankan untuk, untuk kembali modal saja tidak mencukupi. Kami berharap pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian dapat segera memberikan perhatian terhadap kondisi yang kami (petani) alami dan menghadirkan kebijakan yang mampu memperbaiki harga gabah di lapangan,” katanya, Senin (17/11/2025).

Anjloknya harga gabah tersebut mendapat respon keras di Ketua Komisi II DPRD Luwu, Wahyu Napeng. Ia mengaku telah menghubungkan pihak Perum Bulog Palopo untuk meminta penjelasan terkait hal itu.

Menurut Wahyu Napeng, Perum Bulog Palopo berdalih jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi untuk menampung gabah petani dalam jumlah besar.

“Alasan ini tidak rasional, kondisi harga yang merosot tidak boleh dibiarkan sebab akan merugikan petani dan dapat mempengaruhi minat tanam di tahun berikutnya,” katanya.

“Dengan kondisi sekarang ini, kami mendesak pemerintah pusat agar segera melakukan monitoring dan memberikan solusi agar harga jual gabah petani kita di Luwu tidak dimainkan,” tegas Wahyu Napeng.

Terpisah, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Palopo, Iskandar menjelaskan bahwa, harga pembelian gabah oleh Bulog tetap berada pada angka Rp6.500 per kilogram, sesuai HPP yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Namun jika terjadi pembelian gabag di tingkat petani di bawah HPP oleh pengepul atau pihak lain, Bulog tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi,” ucapnya.

Selain itu, Iskandar juga membenarkan bahwa kapasitas gudang Bulog saat ini sudah melebihi daya tampung. “Daya tampung gudang kita itu hanya 32 ribu ton, sementara saat ini gabah yang masuk sudah 35 ribu ton,” terangnya.

Terkait isu adanya gudang Bulog yang disewakan ke perusahaan swasta, Iskandar juga membenarkan informasi tersebut. Ia memastikan jika penyewaan dilakukan secara resmi dan diketahui langsung oleh pimpinan pusat di Jakarta.

“Itu sewa resmi, bukan di bawah tangan, dan sudah berlangsung sejak 2023 lalu. Dan disewakan selama tiga tahun,” ungkapnya.

Disisi lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya telah menegaskan bahwa, Bulog wajib menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram tanpa tawar-menawar.

Instrukri tersebut disampaikan sebagai langkah untuk memastikan petani mendapat harga yang layak serta menjaga keberlanjutan produksi pangan nasional.

Mentan juga mengingatkan bahwa pembelian gabah di bawah harga yang ditetapkan pemerintah dapat menurunkan kesejahteraan petani dan mempengaruhi produksi padi secara nasional jika petani mengurangi luas lahan akibat rendahnya keuntungan.

Anjloknya harga gabah di Luwu, para petani berharap instruksi Menteri Pertanian segera dilaksanakan secara tegas di lapangan, termasuk oleh Bulog Palopo. Agar harga gabah kembali stabil dan tidak merugikan petani sebagai produsen pangan utama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *