HeadlineLingkungan HidupLuwu Raya

Pawang Asal Luwu Utara Gagal Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu, Pencarian Dihentikan

286
×

Pawang Asal Luwu Utara Gagal Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu, Pencarian Dihentikan

Sebarkan artikel ini
Dawi dan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah

PALU — Pawang buaya asal Desa Subur, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Dawi (45) gagal membebaskan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah.

Senin lalu, Dawi sempat sesumbar hanya butuh waktu selama tiga malam untuk membebaskan hewan buas tersebut. Hanya saja, hingga Sabtu (22/02/2020) buaya nahas tersebut tidak menampakkan batang hidungnya saat dicari oleh Dawi bersama dua anaknya.

Masyarakat di sekitar kota Palu yang berbondong-bondong ingin menyaksikan aksi pawang tersebut juga kecewa.

Sementara itu, Satuan Tugas Penyelamatan Satwa Liar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) secara resmi menghentikan upaya untuk menangkap buaya berkalung ban di Sungai Palu.

Pencarian reptil yang terjerat ban itu dihentikan setelah upaya menangkapnya selama dua pekan tidak membuahkan hasil.

“Ya kita hentikan dahulu perburuan buaya berkalung ban di Sungai Palu itu selama jangka waktu belum diketahui,” kata Ketua Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulteng, Haruna di Palu, Jumat (21/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Meski belum menyebut secara pasti pencarian hewan itu kembali dimulai, BKSDA Sulteng memastikan tetap berupaya menangkapnya. “Dan jika kalung ban tidak dilepaskan, bisa-bisa buaya itu mati,” kata dia.

Haruna menyatakan, upaya menangkap hewan melata itu akan dilanjutkan setelah dua pencinta buaya asal Australia, Matt Wright dan Chris Wilson, kembali dari negaranya. Keduanya juga gagal membebaskan buaya itu setelah bekerja selama sepekan.

“Dua ahli buaya dari Australia sudah kembali ke negaranya dan berjanji akan datang lagi untuk membantu satgas menangkap buaya di Sungai Palu,” kata Haruna.

Selain itu, Wright juga berjanji memberikan pelatihan untuk BKSDA Sulteng soal cara menangkap buaya. Buaya berkalung ban ini awalnya muncul pada 2016. Kala itu upaya melepaskan ban sudah dilakukan.

Sejumlah warga yang tidak mempunyai keahlian soal buaya mencoba memancing buaya dengan menggunakan ayam hidup. Pada 2018, seorang pencinta reptil bernama Panji juga sempat berupaya menangkap buaya berkalung ban di Palu. Namun, upaya laki-laki yang dikenal lewat acara televisi Panji si Petualang itu tidak membuahkan hasil. (adn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *