HeadlineKesehatanLuwu Raya

Walaupun Harga Naik, Jahe di Palopo Tetap Diserbu Pembeli

219
×

Walaupun Harga Naik, Jahe di Palopo Tetap Diserbu Pembeli

Sebarkan artikel ini

PALOPO – Dampak akibat penularan wabah virus corona juga terasa di Kota Palopo. Sejumlah harga rempah-rempah melambung naik karena dampak dari mewabahnya virus mematikan itu di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, Rempah tersebut dipercaya dapat menangkal virus Corona. Rempah-rempah itu antara lain, Jahe Merah, Jahe putih dan kunyit.

Pedagang rempah-rempah di Pasar Andi Tadda, Arfah mengatakan selain harganya naik, ketersedian rempah-rempah tersebut juga semakin langka.

“Walaupun harganya naik, jahe merah, jahe putih dan kunyit tetap diburu pembeli. Bahkan beberapa hari ini, barang itu kosong. Barang yang saya jual itu juga baru datang tadi,” jelasnya, Senin (9/3/2020) pagi.

Sebelumnya, harga jahe merah Rp 50 ribu per kilogram, namun saat ini harganya naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Kondisi yang sama juga terjadi pada jahe putih. Jika sebelumnya jahe tersebut hanya Rp 40 ribu per kilogram, saat ini jahe tersebut naik menjadi Rp 50 ribu perkilogram.

“Bahkan, harga kunyit pun ikut-ikutan naik. Dulu bumbu dapur itu dijangkau dengan harga Rp 8 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 15 ribu perkilogram. Kenaikan harga ini sudah seminggu terjadi, sejak Virus Corona masuk ke Indonesia,” jelasnya.

Kendati demikian, dia berharap harga rempah-rempah tersebut kembali normal. Selain itu dia juga, agar rempah itu tidak menjadi langka dan sulit didapatkan konsumen.

“Semoga wabah virus corona ini berakhir dengan cepat. Tidak ada korban jiwa dan harga serta ketersedian jahe dan kunyit kembali normal,” pungkasnya. (liq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *