ACEH- Aksi cepat tanggap tiga dokter asal RSUD Batara Guru Belopa hari pertama bertugas di Aceh berhasil melakukan tindakan operasi dan bedah, Sabtu 913/12/2025).
M. Patri Nasir bersama dua rekannya dan dibantu oleh para tenaga medis berhasil melakukan tindakan operasi dan bedah terhadap 20 pasien korban banjir yang dirawat di RSUD Aceh Tamiang pada Jumat (12/12) kemarin.
“Kami tidak bisa menunggu ruang operasi steril, kondiri pasien harus segera ditangani, sehingga IGD kami ubah jadi ruang tindakan darurat. Alhamdulillah 20 pasien berhasil kami operasi dalam waktu kurang dari sehari,” ujar dr. M. Patria Nasir dari Tim Medis Pemkab Luwu.
“Seluruh pasien dalah korban luka akibat bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera. Para korban juga sudah menjalani operasi di ruang IGD,” tambahnya.
Patria menyebutkan bahwa sebagian besar pasien mengalami luka robek, patah tulang akibat tertimpa material banjir, serta infeksi luka yang membutuhkan tindakan cepat untuk mencegah kondisi semakin memburuk.
“Hingga Jumat malam, RSUD Aceh Tamiang masih berada dalam kondisi siaga penuh. Sejumlah fasilitas pelayanan juga masih dipadati pengungsi dan pasien rujukan dari beberapa kecamatan terdampak,” ucapnya.
“Beberapa ruangan, termasuk sebagian ruang operasi dan poliklinik juga masih dalam tahap pembersihan setelah terendam banjir ringan sejak Kamis,” tambahnya.
Sementara salah satu perawat senior di RSUD Aceh Tamiang mengungkapkan bahwa, pihak rumah sakit juga kekurangan ruang rawat inap, sehingga sebagian pasien luka ringan terpaksa ditempatkan di selasar dan area triase.
“Kondisi rumah sakit hingga kini masih sangat padat. Namun dengan adanya tambahan tenaga medis dari Luwu beban kerja kami sangat terbantu,” ujarnya.
Data sementara yang dihimpun RSUD Aceh Tamiang hingga hari ini, lebih dari 130 korban luka telah mendapatkan perawatan. Sekitar 40 pasien membutuhkan tindakan bedah, baik ringan maupun berat.
Sebagian besar pasien merupakan korban terseret arus, terkena benda tajam, maupun yang tertimpa reruntuhan material saat banjir merendam wilayah permukiman. (*)










