Aktifitas Tambang di Kelurahan Senga Mengakibatkan Jalan Umum Rusak dan Tertimbun Lumpur

Kondisi jalan yang rusak dan tertimbun lumpur akibat dilalui puluhan armada dengan muatan material milik tambang yang beraktifitas di Lingkungan Batu Murrung, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu.

Luwu- Tambang Galian di Lingkungan Batu Murrung, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Menurut warga, aktifitas tambang galian dilokasi itu merusak lingkungan serta merusak aspal yang merupakan jalan umum bagi masyarakat sebab dilalui puluhan aramada yang mengangkut material tambang ke lokasi pembongkaran.

Bacaan Lainnya

“Minggu lalu ada warga yang datang melayat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi tambang, warga ini datang dengan mengendarai sepeda motor dan terjatuh karena kondisi jalan yang licin dan berlumpur,” kata seorang warga di Kelurahan Senga, Minggu (23/03/2025).

Selain itu, lanjut warga yang dimaksud, keesokannya ada lagi warga yang terjatuh hingga mengalami luka.

“Kalau pagi itu tidak ada motor ataupun sepeda yang dapat melintas karena kondisi jalan yang dipenuhi lumpur, sudah ada beberapa korban yang terjatuh akibat jalan yang baru saja diaspal ini dilalui armada yang memuat material yang overload,” terangnya.

Senada dengan itu, sumber lain juga menjelaskan bahwa material yang dimuat dan tercecer di jalan dibiarkan begitu saja hingga menghitam dipermukaan aspal, berlumpur dan memenuhi sisi jalan.

“Hal ini tidak hanya membahayakan keselamatan warga disini, tapi juga berdampak pada aktifitas keseharian kami,” ucapnya.

“Anak saya sendiri sudah tiga hari tidak bersekolah. Anak saya ke sekolah menggunakan sepeda, karena kondisi jalan yang rusak dan tidak bisa ia lalui, terpaksa anak saya tidak ke sekolah,” tambahnya.

Kepala lingkungan Batu Murrung juga membenarkan adanya aktivitas tambang galian di wilayahnya.

“Kalau pemiliknya saya tidak tahu pasti siapa. Persoalan ini juga sudah dilakukan pertemuan di kantor kelurahan. Bahkan beberapa warga sudah unjukrasa dengan memblokir jalan sebab jalan yang dilalui oleh armada tambang dan merusak jalan umum,” katanya.

“Pasca demo dan pemblokiran jalan ini, aktifitas tambang sempat berhenti, namun hanya tiga hari, dan sekarang kembali beraktifitas,” tambah kepala Lingkungan setempat. (*)

Pos terkait