Anak Sapi dengan Bentuk Unik Ditawar Rp 15 Juta

BLITAR – Warga Blitar geger dengan lahirnya anak sapi yang mempunyai bentuk aneh. Selama masa kehamilan hingga proses melahirkan, semua tampak normal. Namun saat dibersihkan, rupanya ada yang janggal di fisik Pahing. Anak sapi betina itu ternyata punya satu kepala. Namun seperti akan terbelah. Sehingga ada dua mulut dan dua lidah. Ada dua hidung yang masing-masing terdapat dua lubang hidung.

Dilansir ritmee.co.id dari Detikcom, di sisi kanan dan kiri bagian kepala masing-masing ada satu bola mata. Namun tepat dibagian tengah kepala, juga tampak satu lobang mata. Namun berisi dua bola mata.

Bacaan Lainnya

“Saya juga gak nyangka akan lahir seperti ini. Karena sejak induknya hamil semua normal. Sampai lahiran juga normal. Hanya maju 10 hari, tapi itu biasa pada indukan yang hamil hasil inseminasi buatan,” kata pemilik anak sapi, Samukan, Jumat (7/2/2020).

Dengan kondisi memiliki 2 mulut dan 4 mata rupanya membuat Pahing susah berdiri. Dengan ke 4 kakinya, beberapa kali pedet (anak sapi) betina itu berusaha bangkit, namun kembali terjatuh lagi. Untuk menambah kekuatan Pahing, Samukan rutin memberikan susu sapi formula yang dimasukkan dalam dot.

“Belum kuat nyusu ke induknya. Belum kuat berdiri,” jelas Samukan.

Tentu bentuk fisik tak biasa ini mengundang perhatian warga. Anak sapi yang lahir di hari Kamis Pahing itu kemudian diberi nama Pahing. Kehadiran Pahing rupanya bisa menjadi sarana hiburan bagi warga di warga Dusun Pacuh RT 1/RW 16 Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Dengan kondisi memiliki 2 mulut dan 4 mata rupanya membuat Pahing susah berdiri. Beberapa kali pedet (anak sapi) betina itu berusaha bangkit, namun kembali terjatuh lagi.

Keunikan Pahing ini membuat beberapa orang ingin memiliki anak sapi itu. Bahkan, ada seorang warga yang langsung menawarnya seharga Rp 15 juta. Penawaran itu hanya selang tiga jam dari waktu Pahing dilahirkan pukul 06.00 WIB. Samukan mengatakan seorang penambang pasir menawar Pahing seharga Rp 15 juta.

“Mas dari kaplingan pasir Kampung Kali Bladak ada yang menawar Rp 10-15 juta kalau saya mau menjualnya,” pungkasnya. (*)

Pos terkait