LUTRA – Sekda Luwu Utara, Armiady memimpin Apel Besar Siaga Bencana yang dihelat di Lapangan Kantor Bupati, Jumat (10/1/2020). Apel yang menghadirkan lintas sektor tersebut mengedepankan empat hal yakni pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mengedepankan aksi nyata.
“Pertama pentingnya menyusun perencanaan pembangunan daerah yang berlandaskan pada aspek-aspek pengurangan risiko bencana. Kedua pelibatan akademisi dan pakar-pakar bencana secara masif untuk memprediksi ancaman, mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana serta sosialisasi hasil-hasil kajian dan penelitiannya,” kata Armiady saat menyampaikan sambutan.
Selain meningkatkan kemampuan dan kapasitas menghadapi bencana, hal tidak kalah pentingnya adalah mengurangi sumber masalah yaitu kerusakan lingkungan.
“Jika alam rusak maka ekosistem terganggu dan dampak buruk pasti terjadi, sebab sehebat apapun teknologi buatan manusia tak akan bisa melawan alam. Mitigasi melalui vegetasi seperti menanam pohon untuk menjaga suhu bumi, mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai. Untuk itu semua institusi Negara, kelompok pendidikan, dan komunitas bisnis wajib mengkampanyekan pengurangan sampah plastik,” terang Armiady.
Penghargaan dan terima kasih atas komitmen dan upaya bersama dalam membangun budaya sadar bencana, Armiady haturkan pada semua pihak yakni relawan, komunitas, LSM, Lembaga Pemerintahan termasuk TNI POLRI, media lembaga-lembaga usaha di berbagai bidang dan tentunya para ibu dan perempuan yang dengan penuh dedikasi melibatkan diri secara aktif untuk kesiapsiagaan dalam keluarga.
Selain itu, antisipasi perubahan iklim yang berpotensi menimbulkan bencana, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara bersama stakeholder terkait, sepakati pendirian Posko Siaga Bencana di setiap kecamatan.
Diketahui, setelah apel siaga bencana, juga digelar Rapat Koordinasi Lintas Sektro Terkait Kesiapsiagaan Bencana yang dipandu Kalak BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar. (fit/liq)
