MAKASSAR — Masyarakat Tana Luwu harus bersabar lebih lama lagi. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, Muhammad Insal U Maha, menyampaikan awalnya pihaknya menargetkan perbaikan Jembatan Miring rampung dalam waktu dua minggu.
“Hanya saja banjir kembali terjadi pada Minggu malam. Selain merusak apa yang sudah kita kerjakan, juga menimbulkan kerusakan baru,” jelas Muhammad Insal kepada anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi, saat menyambangi kantornya di Makasar, Senin (08/11/2021).
Muhammad Insal menjelaskan, langkah awal yang dilakukan pihak balai adalah perekat Abutment, membuat perlindungan Abutment, hingga pemasangan bronjong.
“Kami meminta kesabaran dan doa masyarakat agar pengerjaan jembatan ini bisa secepatnya rampung. Saat terjadi kerusakaan awal itu kita target dua minggu jembatan sudah bisa dilalui, tapi karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat kita butuh waktu lebih lagi, apa lagi ada kerusaka baru saat banjir minggu kemarin. Kita akan turun langsung melihat kondisi Jembatan Miring,” pungkasnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi mengatakan pihaknya mendesak ke Balai agar jembatan Miring secepatnya difungsikan. Hanya saja kegiatan pekerjaan terhambat karena Minggu malam kemarin hujan lebat, air sungai naik dan menimbulkan kerusakan baru yang tentu membutuhkan waktu lagi untuk penangananya.
“Selama Jembatan Miring ini tidak bisa dilalui, penyaluran BBM, LPG dan lainya terhambat sehingga mulai terjadi kelangkaan teruma di sebagian wilayah Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur bahkan dampaknya sampai ke Poso,” ungkap suami Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani itu.
Fauzi juga berharap pihak Dinas Perhubungan Provinsi, Pemerintah Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur pihak kepolisian dan pihak terkait lainya, untuk mencari solusi atau mengatur agar bagaimana jalur alternatif selama jembatan dikerjakan mobilitas masyarakat bisa teratasi. (rls/adn)