TANJUNG MORAWA – Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Suranta (28) ditemukan gantung diri setelah bertengkar dengan istrinya, Tri Utami. Keduanya bertengkar di rumahnya di Dusun I Desa Tanjung Morawa A Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Selasa dini hari (10/3/2020).
Dilansir ritmee.co.id dari SINDOnews, Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sawangin bersama Tim Inafis Polresta Deliserdang turun ke lokasi kejadian. “Guna penyelidikan, kami bawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang untuk diautopsi,” terangnya kepada wartawan.
Peristiwa mantan TKI yang baru sekitar dua pekan pulang dari Malaysia itu awalnya diketahui tetangganya. Korban nekad gantung diri dengan menggunakan seutas tali ayunan yang dililitkannya ke plafon di atas kamar tidurnya. Diduga aksi nekad Suranta mengakhiri hidupnya diduga dipicu pertengkaran dengan istrinya Tri Utami beberapa saat sebelumnya.
Hal itu juga dikuatkan dengan pengakuan teman istri korban berinisial W. Dia mengatakan pasangan suami istri (pasutri) itu sempat terlibat pertengkaran pada Senin, 9 Maret 2020 sekitar pukul 22.00 WIB.
“Setelah itu istrinya si Tri utami pergi keluar rumah. Sekitar pukul 00.30 WIB, saat istrinya kembali ke rumah, ia sudah melihat suaminya tewas gantung diri dengan tali bekas ayunan,” ujar teman istri korban inisial W.
Kakak korban yang datang ke lokasi kejadian, sempat histeris melihat Suranta tewas dengan cara tragis dan mengenaskan. Sambil terisak, dia sempat bercerita mereka ada lima bersaudara, empat diantaranya perempuan, dan Suranta merupakan satu-satunya laki-laki.
“Adikku ini baru dua minggu di sini, selama ini di Malaysia. Ada dua anaknya masih berumur satu tahun dan tiga tahun. Selama dia di Malaysia dititip kan sama kami karena istrinya gak mau ngerawat,” ucap kakaknya.
Sebelum memutuskan bekerja di negeri jiran Malaysia, Suranta juga terpaksa tinggal bersama kakaknya di Desa Nagatimbul Dusun III Kecamatan Tanjung Morawa.
“Suranta cerita sering kali diusir kalau datang ke rumah ini kalau tidak bawa uang. Padahal selama di Malaysia korban sering mengirimkan uang tiap bulan ke istrinya. Tapi tidak tau kemana uang nya, gak tau kenapa bisa seperti ini adikku,” ujarnya. (*)