LAMPUNG UTARA — Isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan perpanjangan jabatan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi perbincangan hangat beberapa waktu belakangan.
Ketua Umum Dewan Pimpiman Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (DPC IMM) Lampung utara (Lampura), Firmansyah Atik menyerukan aksi damai yang akan dilaksanakan di halaman kantor Pemda dan DPRD setempat pada Kamis (14/4/2022).
Aksi damai yang diserukan oleh Firmansyah Atik ini, berangkat dari hasil konsolidasi akbar yang mengundang seluruh elemen masyarakat pada tanggal 11 April 2022 lalu.
Adapun beberapa poin yang menjadi tuntutan ialah menolak kenaikan harga BBM yang tidak pro rakyat, menolak kenaikan PPN 11 persen, menolak kenaikan harga minyak goreng dan stabilkan harga bahan pokok serta menindak tegas,Pecat oknum pencetus wacana penundaan pemilu 2024.
Firmansyah Atik menyatakan, IMM bergerak berdasarkan panggilan hati dan jiwa guna berbakti pada bumi pertiwi ini, demi rakyat mereka akan menjadi garda terdepan untuk menolak hal-hal yang dinilai tidak mensejahterakan rakyat.
“Sudah saatnya seluruh elemen masyarakat lampung utara bangkit, Bergerak melawan penindasan,” tegas Firmansyah.
“Aksi ini juga bentuk dukungan dari kami untuk para pejuang keadilan yang beberapa waktu kebelakang juga menjadi garda terdepan menuntut keadilan guna kesejahteraan rakyat yaitu aksi cipayung plus,” tambahnya.
“Kami akan terus memegang teguh penolakan terhadap segala tuntutan yang akan diserukan nanti. Sebab menurut saya negara ini sedang mengalami krisis solusi. Maka mahasiswa bergerak sesuai dengan jubah kami yaitu agen perubahan. Tiada alasan untuk berhenti menyuarakan keadilan!” Kata Firman.
“Selain itu alasan kuat kami menolak wacana penundaan pemilu 2024 ini adalah mahasiswa tidak akan tunduk dalam rencana besar yang akan mencederai nilai-nilai konstitusi serta demokrasi, bagi negara demokrasi masyarakat memiliki kebebasan dalam memberikan pendapat. Maka dari itu kami akan bergerak!,” tandas Firman. (Eky)