KUTIM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Pelatihan Wirausaha Muda dan Kreatif. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal, Senin (21/5/2024) itu dihadiri peserta yang berasal dari Sangatta Utara, Teluk Pandan, dan Kaliorang.
Kepala Dispora Kutim, Basuki Isnawan mengungkapkan komitmennya untuk memberikan ruang kepada para pemuda di Kutim. Ia meminta para pemuda Kutim berkolaborasi agar memberi manfaat besar terhadap perkembangan daerah.
“Ini merupakan salah satu bentuk kehadiran kita Dinas Pemuda dan Olahraga untuk bisa memberikan ruang buat anak-anak muda bisa maju dan berdaya di Kutim. Sekali lagi mari kita bergandengan tangan bersama-sama. Sudah saatnya anak-anak muda Kutim bisa maju dan berdaya,” ucap Basuki.
Dalam kesempatan itu Kadis juga berterimakasih kepada Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Dia menilai, Bupati Kutai Timur memberi dukungan besar kepada pemuda di Kutim untuk terus maju meningkatkan kualitas mereka.
“Pak bupati selalu memberikan support yang hebat buat kita semuanya, sayang kalau ini tidak kita sambut dengan baik. Karena ini semuanya, ayo kita bergandengan tangan, kita bisa diskusikan semuanya, kita manfaatkan waktu kita dengan hal yang bermanfaat,” ucapnya dengan lantang memberi semangat kepada pemuda.
“Yang penting kita berusaha, kita bekerja. Kita manfaatkan. Sangat luar biasa putra-putri ‘Magic Land’ ini. Sangat hebat dan luar biasa. Dan (Kutim) ini harus diisi dengan anak-anak muda yang hebat dan juga luar biasa bersama Dispora untuk Kutim lebih maju,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati menyampaikan berbagai upaya kreativitas yang dilahirkan anak-anak muda Kutim seperti aktivitas daur ulang sampah. Bahkan kata Bupati, ada kelompok remaja yang menghasilkan mobil dari pengelolaan sampah itu. Kelompok itu adalah remaja kreatif peduli lingkungan (RKPL).
Dalam kesempatan itu Bupati juga memberikan penjelasan dan contoh terkait kreativitas di pemuda di Kutim. “2013 lagi-lagi persoalan sampah di tengah jalan. Saya jadi Wakil Bupati pak Isran waktu itu. Saya minta kepada tim BKAD Kutim untuk menaruh seorang anak muda. Enam bulan setelah dilantik, di tengah jalan kita bersih dari sampah. Tahun 2014 Kutim dapat sertifikat Adipura. Anak muda itu yang jadi kepala Dispora sekarang,” ucap Bupati disambut terpuk tangan meriah.
“Tidak hanya itu, ide-ide kreatif di lapangan setiap pekan kita punya program namanya Jumat bersih bersama dengan seluruh warga. Dan Alhamdulillah kreatifitas seperti ini ternyata menginspirasi beberapa anggota kemarin yang hadir di antara mereka sudah banyak yang memiliki usaha, baik yang terkait dengan lingkungan ataupun dengan kreativitas yang lainnya. Ya seperti saudara Basuki, dia memilih berternak. Kenapa? Karena ternak juga memanfaatkan makanan-makanan yang bersumber dari lingkungan tanaman dan sebagainya,” tambah Bupati.
Tak hanya itu, Ardiansyah juga menceritakan bagaimana perjuangan seorang petani milenial yang melahirkan pupuk organik. Petani alumni Stiper itu memproduksi pupuk.
“Sekarang kita minta, bisa nggak pupuk itu supaya mendapatkan hak ciptanya dan sangat bermanfaat bagi para petani dan produksinya luar biasa. Holtikultura ya sayur cabe dan lain-lain,” ujarnya.
“Ia sudah dipanggil di beberapa tempat untuk menyampaikan materi terkait dengan bagaimana petani mengelola tanaman atau pertanian dengan menggunakan pupuk organik yang mereka hadirkan. Jadi dia sudah dipanggil di mana-mana,” tambah Bupati.
Dalam penjelasannya, Bupati juga menyinggung potensi pisang kepok yang diminati berbagai negara. Bahkan Bupati menyampaikan agar seluruh masyarakat Kutim memanfaatkan wilayahnya karena dipenuhi dengan SDM. Karena itulah, Bupati menyebut Kutim adalah “Magic Land”. (adv)