WALMAS — Ada yang beda pada peresmian penggunaan jembatan gantung Merah Putih di Dusun Kole, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Minggu, 17 Oktober, kemarin.
Jika selama ini pengresmian fasilitas umum biasanya dilakukan oleh para pejabat pemerintahan, kali ini dilakukan oleh seorang marbot masjid.
Jembatan gantung yang rusak total akibat hantaman banjir, 22 September lalu, yang dibangun kembali oleh Gabungan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya, pengresmiannya ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ambe Sallang (67), Marbot Masjid Baiturrahman Siteba.
Marbot Masjid Baiturrahman Siteba ini juga salah seorang korban banjir di Dusun Kole akibat meluapnya Sungai Makawa, 22 September lalu. Rumah Ambe Sallang pun tak luput dari amukan banjir, rata tanah.
Pengguntingan pita peresmian jembatan gantung ini disaksikan oleh Danramil Walenrang, Agus Supriyono, Kepala Desa Siteba, Kepala Desa Buntu Awo, warga setempat dan para gabungan pecinta alam dan relawan kemanusiaan yang membangun kembali jembatan gantung tersebut.
Ambe Sallang diberi kesempatan oleh Gabungan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya, sebagai bentuk apresiasi para relawan terhadap korban banjir di Dusun Kole, Siteba.
“Ini bentuk penghargaan kami para relawan kepada orang yang dituakan, sekaligus apresiasi kami kepada para korban banjir di Siteba yang selama ini bersinergi dengan para relawan dalam membangun kembali fasilitas umum yang rusak akibat hantaman banjir”, kata Suaib Laibe, salah seorang relawan kemanusiaan yang terlibat pada Gabungan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya.
Suaib yang juga pegiat pecinta alam berharap, dengan diresmikannya penggunaan jembatan gantung yg diberi nama ‘Jembatan Gantung Merah Putih’ ini, dapat memulihkan kembali aktifitas warga, khususnya perputaran ekonomi dan pertanian mereka bisa normal kembali.
Jembatan gantung yang melintas di atas aliran Sungai Makawa yg menghubungkan tiga desa di Kecamatan Walenrang Utara, yakni Desa Siteba, Desa Buntu Awo, dan Desa Limbong ini, rusak berat akibat hantaman banjir, Selasa, 22 September 2021 lalu.
Jembatan gantung dgn bentangan 52 meter ini dibangun kembali oleh Gabungan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya atas partisipasi dan sokongan dari berbagai orang baik yang mendonasikan sebagian rezekinya untuk pembangunan jembatan gantung tersebut. (rls)