Belopa— Badan Urusan Logistik (Bulog) Palopountuk semnetara menghentikan pengadaan beras untuk wilayah Luwu Raya. Pemberhentian ini terhitung sejak Sabtu 30 Oktober 2021 kemarin.
Kepala Bulog cabang Palopo, Lisnawati mengatakan untuk pengadaan beras teakhir dilakukan pada Jumat 29 Oktober 2021 kemarin, ini sesuai dengan Faksimili Perum Bulog kantor Wilayah Suselbar.
“ Penghentian pengadaan beras kami mengikuti Faksimili Perum Bulog kantor Wilayah Sulsebar, yang menyatakan bahwa stok CBP yang dikelola Perum Bulog saat ini telah mencapai 1,22 juta ton, dimana angka ini telah memenuhi penetapan jumlah CBP oleh pemerintah, 1-1,5 juta ton, katanya Sabtu (30/10/2021).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Kabupaten Luwu, Wahyu Napeng mengatakan, jika pengadaan beras oleh Perum Bulog dihentikan, tentu ini akan berdampak buruk bagi petani, khususnya di Luwu, karena saat ini memasuki musim panen raya.
“ Untuk itu, kami berharap pihak bulog bisa mengambil kebijakan terkait dengan pengadaan beras khususnya di Kabupaten Luwu agar dapat memaksimalkan penyerapan beras petani lokal,” tutur Wahyu Napeng.
Wahyu menambahkan, dengan memaksimalkan penyerapan beras dari petani lokal tentu ini akan berdampak pada Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“ Mengingat saat ini situasi masih dalam masa pandemic, dimana pemerintah pusat maupun daerah terus melancarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional, saya beranggapan bahwa dengan memaksimalkan beras petani lokal, tentu akan sangat membatu pemerintah dalam pemulihan ekonomi,” terang anggota DPRD Luwu itu.
“Kontribusi Pemerintah Daerah dalam hal ini sangat penting, terutama membantu untuk penyaluran beras, melalui program bansos khususnya beras bisa diambil di Bulog, Selain itu, kita juga mengharapkan agar ada tindak lanjut hasil rapat dengan, Pemkab, DPRD dan Bulog Palopo pada saat itu, terkait dengan pembahasan ASN bisa membeli beras hasil panen petani melalui Bulog. Hal itu dimaksudkan agar Bulog dapat menyalurkan stok beras yang diserap dari para petani,” tandasnya. (Pit)