BELOPA — Dinas Pariwisata Luwu menggelar Seminar Akhir Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (Ripparkab) Luwu tahun 2021-2026.
Seminar dibuka langsung oleh Bupati Luwu Dr H Basmin Mattayang dan dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD Luwu, Zulkifli, di aula Hotel Borneo, Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Selasa (30/3/2021).
Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar.
Bupati Luwu, H Basmin Mattayang dalam sambutannya, optimistis pariwisata dapat sebagai primadona baru diantara sekian peran ekonomi lainnya. Pentingnya peran pariwisata dalam sektor ekonomi tidak terlepas dari besarnya kontribusi sektor pariwisata.
“Saat ini pariwisata menjadi salah satu penyumbang devisi terbesar di negara kita,” ungkapnya. Mengingat pentingnya arti pembangunan pariwisata itulah, sehingga pemerintah pusat secara terus-menerus melakukan upaya dalam pengembangan sektor pariwisata.
Baik melalui penyempurnaan regulasi maupun serangkaian kebijakan-kebijakan lain yang pada intinya meliputi pengembangan destinasi, pemasaran pariwisata, dan industri pariwisata.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah Kabupaten Luwu juga ikut memacu pembangunan di sektor pariwisata melalui pengembangan destinasi wisata, peningkatan kualitas obyek wisata, promosi wisata dan regulasi sebagai payung hukum.
Pengembangan kepariwisataan Kabupaten Luwu sebagai destinasi wisata unggulan Provinsi Sulawesi Selatan tidak terlepas dari potensi alam, sejarah, dan budaya yang dalam pengembangannya membutuhkan adanya suatu perhatian khusus dari para stakeholders untuk saling berinteraksi dan bersinergi.
“Demi mendorong upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Luwu, pemerintah telah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang Ripparkab ke DPRD Kabupaten Luwu beberapa hari lalu,” kata H Basmin Mattayang
Menurutnya, nilai penting dan kontribusi sektor pariwisata memiliki dimensi yang luas, tidak hanya secara ekonomi, namun juga secara sosial politik, budaya, kewilayahan dan lingkungan.
“Secara ekonomi, sektor pariwisata memberikan kontribusi nyata dalam perolehan devisa negara, pendapatan asli daerah dan juga pendapatan masyarakat yang tercipta dari usaha kepariwisataan yang dikembangkan,” lanjutnya. (fit)