LUTRA — Banjir bandang Luwu Utara yang terjadi Senin (13/7/2020) malam lalu membuat duka mendalam bagi warga Tana Luwu khususnya masamba, kabupaten Luwu Utara.
Hingga Rabu (15/7/2020), puluhan warga ditemukan dalam kondisi yang tak bernyawa. Masih banyak yang dinyatakan hilang. Beberapa warga sekitar terdampak banjir masih berupaya mencari keluarganya di tengah tingginya lumpur sisa banjir.
Tak terkecuali Erni. Warga asal kelurahan Bone kecamatan Masamba hanya banyak tertunduk di posko pengungsian. Ia masih sedikit beruntung dibanding warga lainnya yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Erni bersama suami dan dua orang anaknya selamat. Berkat tali jemuran yang terikat kuat di dekat rumahnya, ia tidak ikut tersapu bersama banjir. “Andai tidak ada tali jemuran, saya suami dan dua anak mungkin sudah terbawa arus banjir,” katanya sambil menyeka air mata.
Erni nampak begitu trauma dengan kejadian yang begitu cepat itu. “Kejadiannya cepat, habis isya. Tidak ada tanda-tanda. Air dan lumpur langsung datang bersamaan,” cerita Erni.
Rumahnya rusak parah. Hanya bagian atap yang nampak. Lumpur penuh. “Tadi sempat ke rumah cek kondisi. Air di dalam rumah bersama lumpur masih tinggi. Makanya saya balik lagi ke posko pengungsian,” katanya.
Meski sudah tidak layak huni, namun Erni mengaku tidak akan meninggalkan tanah kelahirannya begitu saja. Dia berharap, nantinya ada rezeki untuk bisa membangun rumah lagi seperti sediakala. “Mudah-mudahan ada rezeki, bisa bangun rumah di tempat yang lebih tinggi,” tutupnya. (asm)