Dansat Brimob Polda Sulsel Bagikan 180 Pupuk Hayati ‘Bio Teratai’ Gagasan Ipda Purwanto Kepada Petani di Kecamatan Bua

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto secara gratis membagikan 180 botol pupuk hayati "Bio Teratai" kepada petani Luwu saat menghadiri event One Day Trail Adventure yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Korps Brimob Polri Ke 77 di Desa Puty, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sabtu (05/11/2022). (Ft/PPID Brimob Polda Sulsel)

LUWU— Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto secara gratis membagikan 180 botol pupuk Bio Teratai kepada para petani di yang berada di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.

Pembagian pupuk itu diberikan saat orang nomor satu di Satbrimob Polda Sulsel itu menghadiri event One Day Trail Adventure Jelajak Kaki Gunung Latimojong yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Brimob Polri ke 77 di Desa Puty.

Bacaan Lainnya

“Pupuk Bio Teratai ini merupakan pupuk hayati cair yang murni dibuat dan dikembangkan oleh personel Satbrimob Polda Sulsel bernama Inspektur Polisi Dua (Ipda) Purwanto,” katanya, Sabtu (05/11/2022).

Sementara, Ipda Purwanto sang penggagas Pupuk Bio Teratai menjelaskan, bahan-bahan untuk membuat pupuk hayati ini yaitu cairan BSF (Black Soldier Fly) dan beberapa mikroba baik yang dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman dan  ramah lingkungan.

“Setelah itu campuran Maggot BSF dan mikroba ini terlebih dahulu di fermentasi selama 10 hari,” katanya.

“Manfaat dari pupuk ini juga dapat selain meningkatkan kualitas dan hasil produksi tanaman, tentunya dapat merangsang pertumbuhan cikal bakal bunga dan buah pada tanaman, memperbaiki mikro organisme dalam tanah, serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia 40 hingga 50 persen,” terang Purwanto.

Purwanto menambahakan, cara pemakaian pupuk hayati ini tidak berbedah jauh dengan cara pemakaian pupuk lainnya.

“Untuk satu hektar lahan persawahan biasanya petani membutuhkan sekitar 10 liter pupuk bio teratai, dengan perbandingan 70 cc pupuk yang dicampur dengan 15 liter air atau sesuai dengan kebutuhan lahan para petani,” ucapnya.

“Pupuk ini sudah dikembangkan sejak tiga tahun lalu dan cocok untuk segala jenis tanaman,” tutup Purwanto. (fit)

 

Pos terkait