LUWU— Sekolah Dasar Negeri (SDN) 356 Papakaju di Kecamatan Suli Barat, Kabuaten Luwu kembali ditutup. Penutupan itu dilakukan oleh ahli waris lahan dimana sekolah itu didirikan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Forum Pemuda Pemantau Kinerja Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL) Ismail Ishak menilai pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu tidak serius menangani persoalan penutupan bangunan sekolah tersebut.
“Penutupan SDN 356 Papakaju oleh ahli waris lahan ini sudah yang kedua kalinya.Pemblokiran lahan yang kedua ini sudah berlangsung sejak 13 Juli 2022 lalu, dan pihak Dinas Pendidikan sama sekali belum mengambil tindakan sebagai upaya agar sekolah ini kembali dibuka,” katanya, Senin (25/07/2022).
“Melihat kondisi pendidikan di Kabupaten Luwu seperti ini dan Dinas Pendidikan terkesan mengabaikan, saya menilai dinas terkait tidak serius dalam menangani hal tersebut,” tambahnya.
Mantan anggota Dewan Pendidikan Luwu itu menjelaskan, sekolah ini dulu sempat ditutup, kemudian dibuka setelah dilukan mediasi antara ahli waris, Kadis Pendidikan serta pihak terkait lainnya dengan membuat kesepakatan, dan terakhir ahli waris menutup kembali lahannya.
“Penutupan sekolah itu mengakibatkan proses belajar mengajar para murid SDN 356 Papakaju terganggu, yang jadi korban itu Siswa, mereka belajar seadanya di rumah guru,” tuturnya.
Ismail Ishak juga menyayangkan tindakan Kepala Dinas yang tidak mengindahkan kesepakatan yang dibangun dengan ahli waris saat mediasi kemarin.
“Penunjang utama dalam peningkatan mutu pendidikan itu adalah infrastrukturnya atau gedung sekolah yang layak, bagaimana bisa meningkatkan mutu pendidikan sekolah lahan atau bangunan sekolah ditutup dan terkesan tidak bisa diselesaikan,” ucapnya
Sementara itu Kadis Pendidikan Luwu, Hasbullah Bin Mus saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa persoalan ini sudah dia laporkan ke Sekretaris Daerah Luwu.
“Saya sudah laporkan di Pak Sekda, karena ini masaalah ganti rugi lokasi Sekolah dan sementara saya adakan pendekatan dengan pihak yang mengklaim,”
Meskipun sudah menyampaikan persoalan ini Sekda, Hasbullah juga mengatakan akan merencanakan bertemu dengan Bupati Luwu membahas persoalan yang sama.
“Saya juga tidak tenang jika ini tidak terselesaikan dengan segera mengingat anak didik kami tidak melakukan PBM sesuai yang diharapkan, cukup sudah dimasa Pandemi anak-anak belajar tidak normal” ucapnya.
Hasbullah menyampaikan bahwa pihaknya juga tetap berupaya melakukan negoisasi dengan keluarga yang mengklaim lokasi sekolah karena persoalan anak didik.
“Kami tidak inginkan anak-anak didik kami jadi korban meskipun belajar sementara di wali kelas masing, semoga masalah ini secepatnya mendapatkan titik terang, ada anak didik melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasarnya,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, penyegelan pertama lahan Sekolah Dasar Negeri 356 Desa Papakaju Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan itu dilakukan pada Maret 2022 lalu. (*/fit)