Dinkes Luwu akan Rujuk Bocah Bersaudara Penderita Gangguan Saraf Otak ke RSUD Batara Guru

BELOPA -– Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu mengunjungi rumah kakak beradik yang mengidap penyakit berkebutuhan penanganan khusus di Lingkungan Banawa, Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, Minggu sore (22/3/2020).

Keduanya adalah Helsa (10), menderita Kelainan saraf di otak dan Gufran (5), mengalami kelainan jantung bawaan.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas Kesehatan Luwu, dr Rosnawary mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung kondisi kedua anak dari pasangan Haeruddin dan Rahmawati tersebut.

“Kami turun langsung melihat kondisi kedua anak ini, sekaligus meminta kesediaan orangtuanya untuk mengizinkan kami melakukan pemeriksaan dan perawatan intensif terhadap kedua anaknya di RSUD Batara Guru Belopa”, katanya.

Menurutnya, kondisi sakit kedua anak ini harus ditangani secara khusus oleh dokter ahli, sebab tergolong penyakit yang kronis. Bahkan sudah ditangani sejak tahun 2015 silam.

“ Bahkan, pernah tim dari Puskesmas Suli membawa Gufran untuk diperiksa ke dokter spesialis anak di belopa. Karena kondisi penyakit si anak, maka oleh dokter ahli anak di belopa menyarankan untuk memberikan rujukan serta pemeriksaan lanjutan dan perawatan intensif ke Makassar, tetapi kedua orangtuanya menolak dengan pertimbangan dan alasan tertentu,” jelas Tenaga pelaksana gizi PKM Suli, Hj Aisyah Kadir dan Hj Munawarah.

Ditambahkan oleh Hj Munawarah, pihak Puskesmas Suli tak pernah berhenti memantau kondisi kedua anak tersebut, termasuk rutin memberikan asupan gizi berupa biskuit dan susu setiap bulan.

Namun, karena penyakit yang diderita bukan penyakit biasa, sedang ketersediaan tenaga dan fasilitas yang sangat terbatas, layanan penanganan medis yang diberikan belum sesuai dari yang seharusnya.

Ayah Helsa dan Gufran, Haeruddin, yang juga Kepala Lingkungan Banawa Kelurahan Suli, membenarkan bahwa Gufran sudah diperiksa oleh dokter spesialis anak dan hasilnya dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan dan perawatan intensif di rumah sakit yang representatif di Makassar.

“Sebelumnya Helsa, anak saya sudah pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar, tapi karena pertimbangan lain maka saya membawa anak saya pulang kembali ke kampung. Mengenai tawaran untuk mengizinkan kedua anak kami diperiksa dan dirawat intensif di rumah sakit Belopa, kami mohon waktu untuk membicarakannya diinternal keluarga kami,” katanya. (fit)

Pos terkait