KUTIM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) terus melakukan pembenahan demi kemajuan pendidikan di Kutai Timur.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pendidikan di Kutai Timur adalah menghadirkan internet di sekolah. Hal ini dibenarkan Kadisdikbud Kutim, Mulyono.
Hanya saja, program tersebut belum bersifat final. Untuk itu, Mulyono masih belum mau memaparkan teknis menghadirkan internet di sekolah.
“Insya Allah nanti semua sekolah di Kutai Timur akan mendapatkan internet. Jadi ini salah satunya dan yang lainnya nanti bisa kita sampaikan lebih lanjut karena ini belum sifatnya pembahasan secara final. Tidak eloklah kalau langsung saya uraikan secara keseluruhan sekarang,” kat Mulyono.
Meski begitu, Mulyono berharap program tersebut dapat segera difinalisasi dan segera membangun jaringan internet di seluruh sekolah di Kutai Timur.
“Tetapi harapan saya tentunya dengan program-program yang telah kita susun ini, kami mengharapkan support dari pemerintah dalam hal ini bapak Bupati dan Wakil Bupati serta pihak legislatif serta pihak swasta untuk bersama-sama mari kita keroyoki, kerjakan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Kutim,” pinta Mulyono.
Tak hanya itu, Mulyono juga memaparkan program inovasi peningkatan pemahaman keagamaan, khususnya dalam hal pembelajaran kitab suci. Program ini sejatinya sudah ada sejak 2023 dan dilaksanakan sampel di enam sekolah.
“Jadi kita berikan ruang yang sama ke semua agama untuk memberikan tambahan pelajaran kepada siswa kita khususnya di SD dan SMP untuk meningkatkan pemahamannya dalam hal pelajaran kitab suci,” katanya.
“Untuk yang Islam kita kemarin sudah kerja sama dengan Ummi Fondation di Surabaya untuk menggalang atau merekrut tenaga-tenaga pengajar kita dari guru-guru TPA yang distandarisasi Ummi, sehingga nantinya bisa memberikan pelajaran yang maksimal dalam hal pembelajaran kitab suci Al-Quran, dengan target harapan kami anak-anak kami lulus SD bisa membaca Al-Quran secara fasih, tajwidnya dan juga kita harapkan minimal bisa hapal jus 30,” tambahnya.
Mulyono menambahkan, program tersebut tidak hanya untuk siswa beragama Islam saja, tapi juga berlaku untuk siswa beragama lain. Dengan begitu, tak ada kesan diskriminasi terhadap agama tertentu di Kutim.
“Terkait dengan program ini, sangat penting. Apa lagi di Era digital saat ini, tantangan begitu besar, godaan begitu besar maka benteng agama juga harus lebih kita tingkatkan,” serunya.
Ia berharap apa yang pihaknya telah susun dan yang mereka programkan untuk memajukan pendidikan Kutim dapat berjalan lebih maksimal.
Diketahui, program yang dilaksanakan Disdikbud Kutim untuk tahun 2023 mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan mendapatkan panji terbaik se-Kaltim.
“Ini mudah-mudahan menjadi tambahan motivasi untuk terus berbuat dan berbenah dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur,” imbuhnya.
Dia juga berharap, output dari program yang mereka susun adalah peningkatan pendidikan di Kutai Timur. Dengan begitu, target Disdikbud Kutim untuk memajukan pendidikan di Kutai Timur dapat terwujud. (adv)