PALOPO — Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Palopo mendukung penuh masyarakat untuk bertani. Khususnya di kalangan pemuda, Dispertanakbun Palopo terus mendorong pemuda millenial untuk tertarik di sektor yang cukup menjanjikan ini.
Salah satu yang terus di suport Dispertanakbun ialah pengembangan hidroponik di tengah pandemi covid-19. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
“Ada beberapa program yang dilakukan Dispertanakbun untuk menarik minat kalangan milenial tertarik pada bidang pertanian, antara lain dilaksanakaan pembinaan program penanaman secara hidroponik. Dan saat ini sudah ada sekitar 7 (tujuh) kelompok yang melaksanakan dan rata-rata peminatnya adalah mahasiswa, hal ini semoga dapat menjadi permulaan yang baik untuk ke depan lebih banyak lagi pemuda yang tertarik bekerja di bidang pertanian,” jelas Kadispertanakbun, Andi Bakhtiar kemarin.
Andi Bakhtiar menjelaskan bahwa hidroponik memang membutuhkan keterampilan khusus. Meskipun sederhana, tetapi sangat menentukan keberhasilan panen. Produk hidroponik dapat dikembangkan karena pasar tersedia dan mampu membangun ekosistem pasar dan brand tersendiri.
“Khususnya di masa pandemic corona ini, kita berharap agar masyarakat tetap bersemangat untuk bertani, mengelola peternakan maupun berkebun. Masyarakat yang mau memelihara ayam dapat menghubungi UPT Peternakan di Mancani untuk memperoleh anakan ayam yang bisa dipelihara dan dikhususkan masyarakat yang sudah memiliki keterampilan beternak Day-old-chicken (DOC) yang dibeli dengan harga yang sudah disubsidi Pemkot Palopo,” terangnya lagi.
Tidak hanya itu, Dispertanakbun Palopo juga membina masyarakat membuat pupuk yang akan dipakai. “Yang terdiri dari kotoran sapi yang difermentasi dan diuji lab akan kandungan unsur yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk,” tandasnya. (*)