Ditolak Gegara Dikira Corona, Jenazah Bocah Leukemia di Pangkep Akhirnya Dikebumikan

PANGKEP – Jenazah bocah berusia 10 tahun yang akan dimakamkan di Pangkep, ditolak warga setempat karena dikira Corona (Covid-19) akhirnya dikebumikan. Padahal, diketahui anak tersebut meninggal karena leukimia.

Dilansir ritmee.co.id dari Detikcom, juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Pangkep dr Annas Ahmad mengakui ada kesalahpahaman oleh warga. Dia menyebut warga saat ini sudah terlalu banyak mengonsumsi informasi tentang Corona di media sosial namun kurang mencerahkan dan justru menjadi momok.

Bacaan Lainnya

“Jadi masyarakat di sana menolak karena belum mengetahui jenazah ini jenazah apa. Jadi informasi tentang penyakitnya ini tidak sampai,” ujar dr Annas saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

“Sehingga yang sampai di pulau itu hanya berita-berita bahwa akan ada jenazah dari RSUP Wahidin. Orang dengan Wahidin kan dihubung-hubungkan dengan COVID. Itu kan ngeri sekali, kalau tidak mengetahui persis dengan jenazah ini,” imbuhnya.

Insiden tersebut, lanjut dr Annas, telah direspons pihaknya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang melakukan penolakan. Namun pasien tetap tidak dibawa pulang ke kampung halamannya.

“Hanya saja saat kita melakukan persiapan pengawalan pasien ke pulau, rupanya ada keluarganya (dari daerah lain) yang mengonfirmasi siap menerima (untuk dimakamkan),” ujar dr Annas.

“Keluarga ini yang menerima. Akhirnya tadi pagi dimakamkan di Kampung Majennang, Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, karena tadi malam baru sampai jenazahnya ke sana,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, bocah 10 tahun meninggal dunia di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Jenazah bocah tersebut sedianya bakal dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Pangkep, Kamis (2/4). (*)

Pos terkait