Daerah

DLH Terima Kunjungan DPRD Palopo

27
×

DLH Terima Kunjungan DPRD Palopo

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo, Emil Nugraha Salam, membenarkan pihaknya telah mengusulkan pembukaan zona baru, bahkan pembebasan lahan di sekitar TPA sudah dilakukan.

PALOPO — Wakil Ketua II DPRD Kota Palopo bersama Komisi B meninjau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani pada Selasa 9 September 2025. Pemantauan ini dilakukan menyusul banyaknya aduan masyarakat terkait penampungan sampah yang telah melampaui kapasitas.

Kondisi TPA yang sudah overload menimbulkan keluhan dari warga dan pengendara yang melintas, terutama karena aroma tidak sedap yang kian mengganggu.

Wakil Ketua II DPRD Palopo, Alfri Jamil, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi tersebut. Menurutnya, setiap hari ada sekitar 100 ton sampah yang masuk ke TPA.DPRD meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk segera membuat zona baru guna menggeser penumpukan sampah ke lokasi yang sudah disiapkan pemerintah kota. Termasuk menyiapkan Amdal agar persoalan ini bisa segera diminimalisir.

Lebih jauh, ia menambahkan setelah zona baru terbentuk, perlu dipikirkan penerapan teknologi pengelolaan sampah. Sebagian besar sampah di sini plastik, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan seperti bata ringan maupun produk industri rumah tangga lainnya.

Alfri menekankan, kondisi sampah yang sudah berlebih jelas mencemari lingkungan. Dengan adanya kunjungan dan koordinasi bersama dinas teknis, ia berharap langkah nyata segera diambil, mengingat TPA Mancani telah digunakan selama puluhan tahun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo, Emil Nugraha Salam, membenarkan pihaknya telah mengusulkan pembukaan zona baru, bahkan pembebasan lahan di sekitar TPA sudah dilakukan.

DLH juga telah mengajukan pembangunan TPS 3R dan TPST melalui kementerian.Harapannya bisa segera terealisasi untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk bau yang muncul.Ia juga mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk, sementara sampah anorganik bisa dijual kembali untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada.

Setiap Jumat, DLH menjalankan program Bazar sampah, yakni menukar sampah kertas dan plastik dengan kebutuhan dapur. Cara ini cukup efektif mendorong masyarakat lebih peduli pada pengelolaan sampah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *