BELOPA — Meningkatnya angka covid-19 pasca Idul Fitri menjadi perhatian serius Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Luwu H. Andi Muhammad Arham Basmin Mattayang.
Arham mengatakan, faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri. Hal ini diperburuk dengan adanya varian virus Corona baru yang lebih cepat penyebarannya.
“Kita harus jujur untuk mengatakan ada interaksi sosial yang tinggi ditambah tidak disiplinnya kita menjalankan protokol kesehatan,” ungkap Arham.
Olehnya itu, Arham mengimbau kepada seluruh pengurus masjid di Kabupaten Luwu untuk semakin disiplin dan mematuhi protokol kesehatan.
“Ini sangat memprihatinkan dengan melihat data perkembangan kasus. Tentu kita harus waspada dengan angka lonjakan tersebut,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Arham menyarankan kiranya tetap waspada. Kalau perlu kenali jamaah dan tetap memasang sarana cuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker saat sholat berjamaah di dalam masjid. Kepada kerabat dan keluarga di desa-desa di Kabupaten Luwu, jika memungkinkan agar tak menerima tamu dulu dari luar.
“Jawa ini mengalami lonjakan kasus yang cukup pesat. Jika bisa, kita untuk sementara waktu tidak menerima dulu kedatangan saudara kita dari luar. Ini demi kebaikan kita bersama,” imbau Arham.
Sekadar diketahui, Luwu sudah berada pada fase zona hijau. ” Tetapi kita jangan terjebak dengan angka ini. Bagi saya hal yang terpenting di lakukan adalah patuhi himbauan pemerintah untuk tetap waspada dengan wabah penyakit ini,” kunci Arham. (fit)