JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meluncurkan microsite tunasdigital.id. Peluncuran itu diresmikan pada kegitan “Launching Microsite TunasDigital.id dan Curhat Bareng Bu Menteri” di Blok M Hub, Jakarta pada Sabtu (01/11) pekan lalu, Rabu (05/11/2025).
Peluncurann microsite tunasdigital.id itu mendapatkan respon positif dari masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki keresahan terhadap anaknya yang aktif di media sosial.
“Program ini membantu para orang tua seperti kami untuk memahami cara bijak memanfaatkan teknologi digital, terutama dalam mendampingi dan mengawasi anak. Apa yang sebaikan dilakukan di dunia digital, sebab sekarang ini banyak hal yang aneh-aneh di internet,” ungkap Euis Latifa, salah seorang orang tua yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Euis mengaku menyempatkan diri untuk datang bersama anaknya yang merupakan tungarungu. Ia mengetahui informasi terkait kegiatan itu melalui pesan yang disebar melalui komunitas yang peduli terhadap anak berkebutuhan khusus.
“Keberadaan program PP Tunas ini diharapkan mampu membantu orang tua dalam mengontrol konten digital yang dikonsumsi anak-anak, sebab kita tidak bisa 24 jam mengawai anak. Sekarang malah HP yang 24 jam sama anak, sekarang sudah menggunakan password, jadi kita jadi tidak bisa mengecek, makanya memang harus dari pusat yang mengatur,” ucapnya.
Selain dihadiri oleh orang tua khususnya para ibu, kegiatan itu juga menjadi ajang studi banding ilmu bagi para anak-anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa yang menggunakan waktu libur untuk belajar tentang penti gnya pengawasan dalam menyebarkan informasi publik ke media sosial.
Regina, seorang pelajar yang menghadiri kegiatan itu mengaku sangat antusias. Menurut dia, acara literasi digital seperti itu penting untuk terus dilakukan, sebab mambantu peserta memahami cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan bijak di ruang digital.
“Kegiatannya seru, beberapa side event juga relate dengan anak muda. Jadikita bukan hanya belajar membuat konten yang bagus, namun juga mengetahui mana yang baik kita jadikan sebagai informasi, mana yang tidak. Harapannya semoga kegiatan seperti ini dapat terus diadakan lagi,” katanya.
Sementara Menteri Komdigi, Meutya Hafid dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran microsite tunasdigital.id bukan sekedar seremoni, melainkan langkah nyata dalam menghadirkan gerekan nasional literasi digital sejak dini.
“Melalui kanal ini, masyarakat khususnya para orang tua dan pendidik dapat mengakses panduan, modul, dan informasi tentang keamanan digital bagi anak. Peraturan ini jangan hanya menjadi pagar hiasan, tapi pagar yang benar-benar melindungi anak-anak kita di ruang digital,” ujarnya.
Meutya juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya komunitas ibu dan keluarga muda untuk menjadi bagian dari perubahan perilaku digital.
“Kami berharap para ibu yang hadir bisa menjadi agen perubahan di rumah dan di komunitasnya. Sampaikan bahwa ini kabar baik dari Komdigi untuk melindungi generasi digital kita,” ucapnya.
Dengan hadirnya PP Tunas dan peluncuran tunasdigital.id, lanjut Menteri Komdigi, pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengadirkan ruang digital yang lebih aman dan inklusif bagi para generasi muda.
“Langkah ini juga menjadi bukti nyata bahwa literasi digital tidak hanya soal teknologi, namun juga tentang melindungi masa depan anak-anak Indonesia di era digital,” ujarnya.
Untuk diinformasikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelakasanaan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
PP Tunas ini merupakan kebijakan strategis Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan ekosistem digital nasional yang aman, sehat, dan beretika bagi anak-anak Indonesia. (*)









