PALOPO — Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) kembali menyerahkan secara simbolis buku rekening untuk kader dasawisma di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Bara dan Kecamatan Telluwanua.
Dengan Tema “Optimalisasi Peran Dan Fungsi Kelompok Dasawisma Untuk Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga”. Penyerahan tersebut dilaksanakan di Indoor Saokotae, Kamis (5/11/2020).
Walikota Palopo, HM Judas Amir menyerahkan secara simbolis buku rekening kepada perwakilan kader dasawisma di setiap kecamatan.
Plt DPPKB, Farid Kasim Judas dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan di hari kedua ini dihadiri 235 kader dasawisma dari kecamatan Wara Utara, Bara dan Telluwanua.
“Beberapa hari yang lalu pencapaian akseptor KB kota Palopo sudah ditetapkan sebagai peringkat tertinggi melampaui Tana Toraja dan Toraja Utara,” katanya.
“Menjadi akseptor bukan hanya dikatakan kita dilarang untuk memiliki keturunan tapi menjadi akseptor memiliki sebuah tahapan pembinaan dari pemerintah untuk mencapai sebuah keluarga sejahtera,” tambah FKJ sapaan akrabnya.
Kata dia, sejak awal usia perkawinan sudah di atur oleh pemerintah dan untuk tidak sembarangan memberikan surat pengantar untuk menikah tapi lihat dulu berapa usianya.
Dan pemerintah sudah menetapkan bahwa usia layak nikah itu pada usia 19 tahun bukan untuk larangan menikah tapi terlebih dahulu berikan edukasi atau pemahaman bahwa kita harus sejalan dengan program pemerintah dengan usia yang telah disarankan oleh pemerintah.
“Kita juga mempunyai program yaitu bina keluarga balita dan setiap ada kegiatan posyandu disetiap kelurahan kita akan turun melihat apakah terjadi edukasi oleh kader ditempat posyandu,” bebernya.
“Jadi sejak balita sudah ada pembinaan bagaimana balita itu sehat termasuk juga ibu menyusui, bina keluarga remaja dan pusat informasi konseling jadi setelah remaja dibina lagi ada metode pembinaan khusus agar remaja memiliki maindset positif,” jelasnya.
Ketua TP PKK Kota Palopo, dr. Utia Sari Judas, menyampaikan setiap ketua dasawisma harus mengetahui kelompoknya, siapa orangnya apakah ada lansia, balita, ibu hamil, jangan hanya tinggal diam, harus berperan aktif.
“Jadi ketua dasawisma ini harus mengetahui siapa saja anggotanya dan kedepan lurah dan RT mencari siapa ketua dasawisma yang lebih aktif,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Walikota Palopo, HM Judas Amir, menyampaikan secara tekhnis pemahaman tentang pelaksanaan keluarga berencana juga secara teknis siapa sebenarnya itu dasawisma.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah kita jadikan sebagai tempat sosialisasi terhadap pandemi covid-19 di kota Palopo dimana kita harus paham dimanapun kita berada kita harus jaga jarak dan memakai masker. Tujuannya selain untuk kesehatan juga menghidari kita dari penyakit lainnya seperti yang kita ketahui kota palopo saat ini masih dalam kategori zona merah artinya bahaya masih mengancam imbas dari covid-19,” katanya. (hms)