Hadiri Sosialisasi Pencegahan Anak Terpapar Narkoba, Kepala DP3A Kutim : Sangat Positif, Semoga Peserta Bisa Memahami Bahaya Narkoba

KUTIM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DP3A) Kutai Timur (Kutim) menghadiri sosialisasi pencegahan anak terpapar narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Royal Victory Sangatta, Rabu (5/6/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kalimantan Timur (Kaltim) itu menghadirkan Narasumber dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim) Tigor Parulian Sihotang. Para peserta berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Kutai Timur.

Bacaan Lainnya

Dalam pemaparannya, Tigor menjelaskan kata narkoba sendiri berasal dari Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif. “Narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia itu sabu, ganja, ekstasi dan obat daftar G,” ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga memaparkan tumbuhan kratom yang banyak tumbuh liar di Kalimantan Timur. Dia tumbuhan kratom ini 13 kali lebih kuat dibanding morfin, untuk itu penggunaannya saat ini dilarang oleh Pemerintah.

“Banyak menjadikan tumbuhan ini sebagai obat herbal. Biasanya disini dijadikan obat herbal peredara rasa sakit dan kelelahan. Tapi itu, sudah dilarang diedarkan dan dikonsumsi,” jelasnya.

Bukan tanpa sebab, Tigor memaparkan tumbuhan kratom memiliki senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Efek bila mengkonsumsi kratom ialah membuat tenang, ngantuk, kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma bahkan meninggal dunia.

“Tumbuhan banyak tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Malaysia, Thailand dan Papua Nugini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DP3A Kutim, Idham Cholid mengatakan kegiatan ini sangat positif, sebab memberikan pengetahuan baru bagi Pihaknya dan undangan yang hadir. Apalagi mereka yang sekolah-sekolah di Kutim.

“Sangat positif penjelasannya, diharapkan semua peserta memahami tentang bahaya dari narkoba ini. Kami harap juga sekolah-sekolah yang hadir ini ambil bagian dalam pencegahan peredaran narkoba di Kutim,” ungkapnya.

“Apalagi, seperti dijelaskan tadi, Kutim masuk juga daerah rawan peredaran narkoba. Hal ini tentu menjadi kewaspadaan kita bersama agar narkoba dapat ditekan penyebarannya dan melindungi anak-anak kita dari paparan narkoba,” tandasnya. (adv)

Pos terkait