Parigi, Sulteng- Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, keluhkan harga isi ulang tabung gas LPG 3Kg yang mencapai Rp.55.000,- per tabung, Rabu (08/10/2025).
Menurut mereka, harga tersebut dijual jauh dari harga HET yang telah ditentukan oleh masyarakat. Menurut mereka hal tersbut sudah berlangsung cukup lama, bahkan sudah menahun.
“Namun anehnya tidak ada tindakan dari pemerintah maupun aparat pengegak hukum. Para pelaku malah terkesan semena-mena dan kebal hukum,” ungkap seorang warga Parigi.
Warga tersebut juga menuding mahalnya harga isi ulang tabung gas LPJ 3 Kg disebabkan adanya oknum petugas pendistribusian yang bermain dan pembiaran dari Pemerintah Parigi Moutong.
“Pemerintah tahu kalau harga tabung 3 kg itu dijual bebas dengan harga yang cukup mahal bagi kami. Yang kami tahu tabung 3 kg itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin, kami mau melapor tapi tidak tahu harus kemana, sebab pemerintah sendiri tidak membiarkan dan tidak memperhatikan masyarakat,” ucapnya.
“Selain pendistribusian tidak tepat sasaran, pangkalan resmi juga menjual gas bersubsidi ke pengecer dengan harga yang lebih tinggi,” tambahnya.
Sementara salah satu pemilik toko klontong yang menjual berbagai campuran di Jalan Trans Sulawesi, Parigi Moutong mengakui ia menjual tabung gas LPG 3 kg dengan cara ecer karena memberikan “upeti” sebagai uang pelicin atau pembeli rokok untuk sopir agen yang mengantarkan tabung ke tokonya.
“Harga yang saya beli per tabung itu tidak menentu, kadang Rp.25 ribu, kadang juga Rp.35 ribu per tabung itupun jika pendistribuan normal. Namun kalau tabung langka saya beli bisa sampai Rp.50 ribu per tabung, ini masih ditambah dnegan uang pelicin dan untuk pembeli rokok sopir,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, ada oknum yang menimbun gar untuk kemudian dijual kembali ke pengecer dengan harga melebihi HET yaitu Rp.25 ribu hingga Rp. 50 ribu per tabung ukuran 3 Kg. (Ach)
