Lampura – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kotabumi kritisi kebijakan atas kinerja Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Seperti yang dikatakan Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Kotabumi Riza Yasirman, menurutnya ditengah kebangkitan rakyat dari gempuran pandemi Covid-19 selama ini, masyarakat merasakan semakin hari semakin sulit.
“Seharusnya Pemerintah Pusat hadir di tengah keterpurukan ekonomi, stabilitas keamanan nasional, sulitnya lapangan pekerjaan, dan konflik agraria. Bahkan saat ini pengelolaan sumber daya alam yang tidak tepat dan tidak di rasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia,” kata Riza melalui press release pada Rabu, 06 April, 2022.
Riza Yasirman juga meminta Joko Widodo melakukan langkah-langkah strategis yang kebermanfaatan untuk rakyat dan bangsa ini, bukan justru semakin menambah hutang luar negeri Indonesia untuk kegiatan yang tidak menjadi skala prioritas terdesak.
“Presiden Joko Widodo seharusnya turun dan prihatiinlah kondisi dan situasi rakyat dan bangsa ini. Kehidupan rakyat Indonesia semakin hari semakin terpuruk, ada banyak pengangguran akibat tidak tersedia nya lapangan pekerjaan. Janji Presiden membangun 10.000 lapangan pekerjaan hanya ilusi semata, Hanya mimpi disiang hari yang tak akan terwujud sampai dengan detik ini,” pintanya.
Dirinya juga mengungkapkan Isu 3 periode jabatan Presiden sampai penundaan pemilu tidak begitu berarti meskipun digulirkan.
“Rakyat dan generasi bangsa hari ini menginginkan Presiden mengambil langkah tegas dan cepat untuk melakukan solusi konkrit dalam semua permasalahan hari ini,” ungkap Riza.
“Rakyat menunggu Stabilitas harga sembako, bahan bakar minyak (Pertamax), Ketersediaan Pertalite, Solar untuk jasa angkutan dan pengoperasian pabrik-pabrik harus segera di hadirkan solusi,” tambahnya.
Riza menjelaskan bantuan yang di hadirkan Joko Widodo seolah menjadi Pahlawan kesiangan, alias pencitraan.
“Suara-suara kami memang tak begitu terdengar di pusat Ibu kota, tapi kami yakin bahwa apa yang kami perbuat hari ini untuk kebangkitan dan kesejahteraan rakyat Indonesia untuk kehidupan yang layak bagi masyarakat. Presiden dipilih dan diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin bangsa ini, rakyat menunggu aksi dan kerja nyata. Rakyat menunggu Stabilitas harga sembako, stabilitas harga bahan bakar minyak, rakyat menunggu pembangunan lapangan pekerjaan, rakyat menunggu stabilitas keamanan nasional, selesaikan dan buru gerakan separatis OPM/KKB,” tambahnya.
“Yang kami inginkan kehidupan yang layak, harga sembako stabil, harga bahan bakar minyak normal kembali stok tersedia, hadirnya lapangan pekerjaan, stop hutang luar negeri, dan stop pembahasan pemindahan ibu kota negara yang tidak ada urgensinya di tengah kondisi dan situasi bangsa yang semakin terpuruk saat ini. Jangan sampai rakyat, mahasiswa, kaum buruh, nelayan, guru honorer, semua elemen bersatu untuk turun ke jalan menuntut anda mundur dengan terhormat dari jabatan Presiden Republik Indonesia ini,” tandasnya. (Eky)