HeadlineInternasional

Jenderal Soleimani Tewas Dibunuh AS, Iran Janji Bakal Balas Dendam

197
×

Jenderal Soleimani Tewas Dibunuh AS, Iran Janji Bakal Balas Dendam

Sebarkan artikel ini

TEHERAN – Hubungan Iran dan Amerika Serikat kian memanas setelah komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dibunuh Amerika Serikat. Atas serangan itu, Iran berjanji akan menuntut balas.

Dilansir ritmee.co.id dari SINDOnews, Presiden Iran, Hassan Rouhani menekankan, bahwa Iran dan negara-negara bebas lainnya di wilayah itu akan membalas dendam atas tindakan Amerika Serikat (AS) itu.

“Kematian Jenderal Soleimani dan sejumlah rekannya di tangan AS yang agresif dan kriminal telah melipatgandakan tekad rakyat Iran dan negara-negara bebas lainnya untuk melawan kekejaman AS dan mempertahankan nilai-nilai Islam,” kata Rouhani, seperti dikutip dari Fars.

“Tanpa diragukan lagi, tindakan pengecut dan keji ini adalah tanda lain dari frustrasi, kelemahan dan ketidakberdayaan Amerika Serikat di wilayah ini dan perasaan kebencian di pihak negara-negara regional terhadap rezim agresor ini yang telah melanggar semua prinsip dan norma manusia dan hak internasional dengan kebrutalan yang paling tidak manusiawi, merekam stigma lain di halaman-halaman mesum negara ini,” lanjutnya.

“Tidak ada keraguan bahwa Iran dan negara-negara bebas lainnya di wilayah itu akan membalas dendam atas kejahatan mengerikan ini dari penjahat Amerika,” tegasnya. Jenderal Soleimani menjadi martir dalam serangan pembunuhan yang ditargetkan oleh pesawat AS di Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1) pagi.

Serangan udara itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, atau Hashad al-Shabi. Kelompok media PMF melaporkan, keduanya mati syahid dalam serangan udara Amerika yang menargetkan kendaraan mereka di jalan menuju bandara.

Pentagon mengkonfirmasi serangan itu dalam sebuah pernyataan. Serangan itu terjadi di tengah ketegangan yang dimulai oleh serangan AS terhadap unit PMF yang menewaskan 28 pasukan Irak. Sehari kemudian, warga Irak menyerang kedutaan AS di Baghdad. Pada pertengahan pekan ini, Presiden Donald Trump memerintahkan sekitar 750 tentara AS dikerahkan ke Timur Tengah.

Para pejabat AS sebelumnya menyarankan mereka untuk melakukan serangan balasan lebih lanjut di Irak. Perkembangan ini juga mewakili penurunan besar dalam hubungan Irak-AS, yang selanjutnya dapat melemahkan pengaruh AS di kawasan itu dan pasukan Amerika di Irak dan melemahkan tangan Washington dalam kampanye tekanannya terhadap Iran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *