BELOPA— Dinas Pendapatan, Keuangan dan Anggaran Daerah (DPKAD) Kabupaten Luwu menargetkan Rp.150 juta pertahun untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas Perikanan, namuh hingga bulan ke tujuh tahun 2022 PAD dari dinas tersebut masih nol rupiah.
“Target PADnya Rp 150 juta, tapi sampai hari ini masih nihil. Untuk sementara waktu alat beratnya kita tarik,” kata Kadis DPKAD, Muh Rudi, Selasa (26/07/2022).
“Bahkan untuk tahun 2021 lalu, PAD dari Dinas Perikanan jauh dari target yakni hanya sekitar Rp. 15 juta rupiah dari targert Rp. 150, dan oleh Kepala Dinasnya, exavator ini dilaporkan rusak,” tambahnya.
Menerut Rudi, minumnya PAD dari Dinas tersebut dikarenakan adanya “kebocoran” PAD, dan jika ingin menambah PAD yang masuk bisa saja Kepala Dinas Perikanan menyewakan alat tersebut kepada pihak ketiga.
“Jika alat berat ini disewakan ke pihak ketiga, tentunya akan menambah pendapatan untuk daerah hingga Rp. 100 juta, saya sangat menyayangkan alat berat yang seharusnya menjadi penyumbang pendapatan daerah justru digunakan untuk meraup keuntungan pribadi,” terang Kepala DPKAD Luwu, Muhammad Rudi.
Dari hasil penelusuran, minimnya PAD dari Dinas Perikanan itu disebabkan alat berat yang seharusnya digunakan untuk pekerjaan tambak malah digunakan untuk saluran irigasi persawahan yang seharusnya irigasi sawah itu dikerjakan oleh dinas terkait yakni Pertanian.
Bahkan excavator itu digunakan oleh Kadis Perikanan, Baharuddin untuk kepentingan pribadi, melakukan pengerukan tambang galian C dibantaran sungai Balla yang diduga ilegal. (*)
