MALIILI — Gabungan umat Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), FUIB dan lainnya menggelar unjukrasa damai di depan sejumlah gereja di Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (31/01/2020) siang.
Aksi tersebut dilakukan sebagai reaksi atas pengrusakan musala yang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Rabu malam lalu.
” Aksi ini merupakan spontanitas umat Islam di Luwu Timur atas insiden yang terjadi di Minahasa Utara. Pengrusakan musala yang telah menodai toleransi antar umat beragama. Tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan,” tegas Ketua FPI Luwu Timur, Abdul Rauf Ladewang.
Ustad Rauf mendesak kepada aparat keamanan untuk segera menangkap dan menindak tegas pelaku pengrusakan rumah ibadah. ” Kalau ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan,” katanya.
Selain melakukan orasi di gereja dan depan Kantor Polsek Nuha, umat Islam juga menggelar konvoi di sepanjang kota Sorowako. Informasi yang dihimpun menyebutkan, jumlah tersangka yang ditahan dalam pengrusakan rumah ibadah di Minahasa Utara sudah enam orang.
Kapolres Minahasa Utara, AKBP Grace Rahakbau mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman mengenai motif dari insiden tersebut. (*/adn)