Luwu- Kondisi memprihatinkan keluarga Muhlis (51) warga Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu mencuat setelah ramai diberitakan dibeberapa media sejak beberapa hari terakhir ini.
Muhlis bersama istri dan lima anaknya tinggal di rumah reot berdinding papan lapuk dan atap bocor ternuata tidak tercatat sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dan anaknya yang masih bersekolah tidak terdaftar sebagai penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah.
“Tidak ada bantuan yang kami dapatkan, baik PKH maupun beras bantuan. Untuk kebutuhan sehari-hari, kami hanya mengandalkan penghasilan yang bekerja serabutan,” ujar Muhlis saat ditemui di rumahnya, Jumat (19/9/2025).
“Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PIP, maupun bantuan sosial lain dari pemerintah kami tidak pernah dapat,” tambahnya.
Adapun Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Hasliana, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu, Andi Pallanggi, mengaku terkejut setelah mengetahui dua anak Muhlis tidak terdaftar sebagai penerima Program Indonesia Pintar (PIP).
“Segera kami cek ke sekolahnya. Data itu harus kami pastikan, jangan sampai ada yang terlewat,” ucapnya.
Kasus ini menyoroti lemahnya validasi dan pemutakhiran data penerima bantuan di tingkat desa. Padahal, keluarga Muhlis jelas-jelas masuk dalam kategori warga miskin yang berhak mendapat perhatian.
Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat telah berjanji akan memberikan bantuan di Okteber 2025 bulan depan. (*)
