MASAMBA – Warga Dusun Marobo, Desa Batang Tongka, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, hanya dapat pasrah. 93 hektare sawah mereka kini hanya menjadi lahan tidur.
Sawah mereka tidak bisa lagi digarap sejak tahun 2015. Itu akibat wilayah tersebut sering diterjang banjir. Keadaan ini, membuat warga kehilangan penghasilan utama. Mereka harus mencari pekerjaan lain.
Demikian dikatakan Kepala Desa Batang Tongka, Warkah kepada awak media, Senin (31/1/2022). “Sawah warga menjadi lahan tidur karena sering banjir akibat luapan Sungai Kanjiro,” katanya.
Kondisi itu kata Warkah, membuat wilayahnya rawan terjadi kemiskinan dan rawan pangan. “Pendapatan warga sangat berkurang dan menjadi miskin, dusun juga menjadi rawan pangan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, untuk mengembalikan sawah ke fungsinya,dibutuhkan penanganan dari pemerintah daerah. Berupa pembuatan tanggul dan jalan tani sebagai penahan dari luapan air Sungai Kanjiro.
“Yang kami sangat butuhkan adalah pembangunan tanggul sekaligus jalan tani, sebagai penahan luapan air Sungai Kanjiro,” katanya.
Olehnya itu, ia berharap kepada dinas terkait agar permintaan masyarakatnya bisa direalisasikan. “Hal ini sudah kami kordinasikan dengan sekda, kami berharap agar apa yang kami harapkan bisa direalisasikan,” katanya.
Warkah menambahkan, ketika lahan tersebut berfungsi lagi maka warga disekitar bisa berpenghasilan sampai jutaan rupiah per satu kali panen. “Masyarakat bisa panen dalam satu tahun dua kali,” pungkasnya. (*)