AdvetorialDaerahHeadline

Kompol Muhammad Agus, Danyon D Pelopor Pertama di Luwu Raya: Tegas, Lugas, Solid, dan Humanis Berlandaskan Akademis serta Budaya

11
×

Kompol Muhammad Agus, Danyon D Pelopor Pertama di Luwu Raya: Tegas, Lugas, Solid, dan Humanis Berlandaskan Akademis serta Budaya

Sebarkan artikel ini
Kompol Muhammad Agus. (ft/dok)

Luwu Raya — Selama lebih dari empat tahun menjabat sebagai Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Kompol Muhammad Agus dikenal sebagai sosok yang tangguh serta menjunjung tinggi nilai kepemimpinan, kedisiplinan, esprit de corps, dan integritas satuan. Jumat (05/12/2025).

Bagi Kompol Muhammad Agus, jabatan Danyon merupakan posisi strategis dalam organisasi Korps Brimob Polri yang menuntut kesiapan fisik, ketajaman analisis, serta kepemimpinan yang responsif terhadap dinamika keamanan masyarakat, khususnya di wilayah Luwu Raya

Salah satu bentuk responsivitasnya terlihat dalam penanganan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Ia menginisiasi pemberian vaksin dan bantuan sembako gratis khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Luwu Utara. Ia juga aktif terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan, seperti penanganan korban banjir dan longsor di berbagai wilayah serta pengamanan aksi demonstrasi.

Dengan latar belakang akademis yang kuat, Kompol Muhammad Agus menanamkan pola pikir strategis dan manajerial dalam pelaksanaan tugas. Kombinasi kemampuan teknis di lapangan dan pemahaman administrasi yang menyeluruh menjadikannya pemimpin yang cakap, tidak hanya dalam tindakan cepat, tetapi juga dalam penyusunan perencanaan jangka panjang.

Selama kepemimpinannya, Batalyon D Pelopor menunjukkan performa solid dalam berbagai operasi penanganan konflik, tugas kemanusiaan, dan pengamanan objek vital.

Kompol Muhammad Agus tidak hanya dikenal dekat dengan anggota, tetapi juga memiliki hubungan baik dengan Pemerintah Daerah, Forkopimda, Kedatuan Luwu, tokoh adat dan agama, serta kalangan mahasiswa. Kepemimpinannya yang humanis, rendah hati, namun tegas, menjadi fondasi kuat dalam membangun jiwa korsa dan soliditas satuan.

Sejak dikukuhnya Batalyon D Pelopor pada Tahun 2021 lalu, yang saat itu bernama Kompi 3 dibawahi Batalyon B Pelopor, Kompol Muhammad Agus dilantik sebagai Danyon D Pelopor di tahun yang sama (2021) sekaligus pertanda bahwa ia merupakan Komandan Batalyon D Pelopor pertama.

Dalam upaya modernisasi, ia memanfaatkan teknologi dalam sistem pelatihan dan mengintegrasikan nilai-nilai pengabdian dengan pendekatan humanis. Baginya, Brimob bukan hanya pelindung masyarakat, tetapi juga mitra strategis dalam menciptakan stabilitas dan kedamaian di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks.

Kompol Muhammad Agus juga diketahui memiliki hubungan yang dengan kedatuan Luwu. Sehingga Yang Mulia Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau menyematkan pin kedatuan sebagai simbol bahwa, Muhammad Agus merupakan bagian dari Tana Luwu.

Keberhasilan Danyon D Pelopor menjaga situasi di wilayah Luwu Raya, selaras dengan penyematan gelar kedatuan yang diberikan oleh Istana Kedatuan Luwu pada 22 Mei 2024.

Saat itu, kedatuan Luwu memberikan penghargaan sebagai “Pekkeng To Pallawa Lipu Ri Luwu” yang bermakna “Kesatria/Prajurit Pelindung Negeri Tana Luwu”

Sepanjang empat tahun lebih menjabat sebagai Danyon D Pelopor, Kompol Muhammad Agus berhasil mengamankan dan menjalankan tugas kepolisian. Diantaranya yaitu, pengamanan Pilkades, Pemilu Serentak (khususnya di Luwu Raya) dan PSU Kota Palopo.

Sebagai bentuk komitmen pembangunan sarana dan prasarana satuan, Kompol Muhammad Agus turut mendorong pembangunan Mako Brimob di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, beserta fasilitas pendukung bagi personel Batalyon D Pelopor.

Muhammad Agus dimutasi pada November 2025 lalu dalam jabatan baru di Mapolda Sulsel.

Peran Ny. Nena Muh. Agus

Dalam perjalanan pengabdian sebagai Danyon, hadir sosok pendamping yang selalu memberi dukungan penuh, Ia adalah  Ny. Nena Muh. Agus. Selain menjabat sebagai Ketua Bhayangkari Ranting Yon D Pelopor, ia juga berprofesi sebagai Dosen dan Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik UNM.

Di awal kepemimpinan suaminya, Ny. Nena bersama anggota Bhayangkari meluangkan waktu menjahit umbul-umbul dan bendera Merah Putih untuk menghiasi Mako Batalyon D Pelopor di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. Selain menghiasi Mako Batalyon D Pelopor, hasil jahitan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk dikibarkan pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *