Krisis Air Bersih di Musim Hujan, DPRD Palopo Segera Hearing PAM TM

Andi Herman Wahidin.

PALOPO — Dua hari melakukan reses, anggota DPRD Palopo menerima banyak masukan.

Masukan itupun satu per satu mulai ditindaklanjuti.
Salah satunya krisis air bersih yang dirasakan warga Palopo.

Bacaan Lainnya

Dua kecamatan yakni Wara Timur dan Wara Selatan mengeluhkan kondisi ini.

Warga atau pelanggan tak habis pikir ke Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku (PAM TM) Palopo. Musim kemarau, air tidak mengalir. Begitupun saat musim hujan, sama saja.

Menindaknlajuti hal itu, DPRD Palopo melalui komisi 3 menjadwalkan akan memanggil PAM TM Palopo.

“Kita buatkan undangan. Senin (23/12/2019) kita jadwalkan pertemuan di komisi,” kata sekretaris komisi III DPRD Palopo Andi Herman Wahidin Selasa (17/12/2019).

“Kita mau tahu apa masalahnya. Kemarin alasannya musim kemarau, air baku kurang. Sekarang sudah musim hujan, air juga tidak mengalir,” tambah politisi PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 25 anggota DPRD Palopo saat ini tengah melakukan reses masa persidangan 1 tahun 2019.

Pada Selasa (17/12/2019), 8 anggota DPRD dari dapil 3 melakukan reses di kantor kecamatan Wara Selatan. Mereka adalah ketua DPRD, Nurhaenih, wakil ketua, Abdul Salam, Baharman, Harisal A Latief, Nureny, Cendrana, Ely Niang dan Andi Herman Wahidin.

Warga yang ada di kecamatan itu memanfaatkan reses dengan menyampaikan beebagai keluhannya.

Mulai dari penerangan jalan umum, pengaspalan, drainase hingga krisisnya air bersih dari Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku (PAM TM).

Sappaile misalnya, warga di kecamatan Wara Selatan mengaku resah dengan krisis air bersih akhir-akhir ini. Kata dia, pelayanan tidak berbanding lurus dengan kenaikan iuran air.

“Nanti jam 12 malam baru mengalir. Selalu dibilang debit air kurang, ini sudah musim hujan,” keluh Sappaile.

Merespon keluhan itu, Andi Herman mengatakan akan segera memanggil PAM TM Palopo untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

“Kebetulan saya di komisi 3. PAM TM sebenarnya sudah sampaikan bahwa kekurangan air baku. Tapi kan hari ini musim hujan, kita akan panggil,” kata politisi PDIP itu.

Hal sama disampaikan Nurhaenih. Ketua DPRD asal Golkar itu juga mengeluh krisisnya air bersih.

“Terus terang tadi saya lambat keluar rumah, mau mandi air tidak menetes. Padahal saya sudah bayar mahal airnya,” katanya.

“Nanti saya telfon sebagai masyarakat, baru datang. Insya Allah apa yang disampaikan akan kami perjuangkan,” tanmbah Nurhaenih. (asm)

Pos terkait