Lailatul Qadar: Doa, Amalan, dan Cara Mendapatkannya di Bulan Suci Ramadan

RASULULLAH SAW menganjurkan umat muslim menyiapkan diri menyambut malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak i’tikaf dan ibadah.

Tidak heran banyak yang memperbanyak doa dan amalan menanti datangnya malam Lailatul Qadar. Hal ini disampaikan Quraish Shihab dalam bukunya, Lentera Al Quran.

Quraish Shihab menuturkan, malam Lailatul Qadar datang pada bulan Ramadhan sebagai bulan penyucian jiwa. Karena itu malam Lailatul Qadar diduga Rasulullah datang pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Sebab, ketika itu diharapkan jiwa manusia yang berpuasa selama 20 hari sebelumnya sudah lebih sadar dan lebih suci.

Mengamini hal tersebut, Ustaz Hanan Attaki menuturkan, amalan-amalan terbaik di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yakni i’tikaf di masjid dan membaca doa Lailatul Qadar. Amalan Lailatul Qadar ini dapat menjadi upaya umat muslim menjemput malam kemuliaan tersebut.

Arti i’tikaf secara bahasa yakni berdiam diri. Beri’tikaf merupakan usaha untuk mendekatkan diri (muraqabah) kepada Allah dengan penuh ikhlas dan menyerahkan diri kepada-Nya.

I’tikaf biasa dilakukan di masjid atau mushala. Sementara selama pandemi, warga harus menjaga jarak di rumah ibadah.

Ustaz Hanan Attaki mengatakan, pilih masjid yang menerapkan protokol kesehatan agar tetap aman dan nyaman saat beribadah.

“Seperti masjid Istiqlal. Jika masjid dekat rumah penuh, tidak apa di teras masjid. Jika teras masjid penuh, carilah masjid lain. Jika tidak ada, beri’tikaflah di halaman masjid. Tapi usahakanlah untuk mencari masjid yang kita dapat beri’tikaf di dalamnya,” tuturnya seperti dalam detikKultum bersama Ustaz Hanan Attaki: Malam Puncak Lailatul Qadar, Rabu (21/4).

Amalan kedua yakni membaca doa Lailatul Qadar seperti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi, dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, Aisyah RA berkata,

“Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, “Ucapkanlah, Allahuma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)’.”

Berikut doa lailatul qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwan fa’fu ‘anni

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku.”

Ustaz Hanan Attaki menuturkan, tetaplah meminta maaf pada Allah sekalipun berdosa zina, riba, meninggalkan salat, pergi ke dukun, syirik, durhaka pada orang tua yang kini telah wafat karena sifat Allah Maha Pemaaf.

Di samping itu, Quraish Shihab menuturkan, menemui malam Lailatul Qadar bukan dengan menunggu hingga tidak tidur sepanjang malab. Sebab malam Qadar tidak terbatas untuk yang terjaga saja, seperti dikutip dari bukunya, Lentera Al Qur’an.

Berikut cara mendapatkan Lailatul Qadar:

– Beribadah malam dengan shalat dan tadarus
– Melawan nafsu
– Beribadah di siang hari kepada Allah melalui pengabdian pada bangsa dan negara
– Mendekatkan diri kepada Allah
– Menyadari dosa dan kelemahan

Selamat memperbanyak doa dan amalan baik di bulan Ramadhan sahabat hikmah. Semoga kemuliaan malam Lailatul Qadar menghampiri kita. (*)

Sumber : Detikcom