PALOPO — Sekretaris Daerah kota Palopo, Firmanza DP yang mewakili walikota mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama dengan instansi terkait dalam rangka operasi ketupat tahun 2021 serta melaksanakan pos penyekatan larangan mudik lebaran 1442 H.
Rakor yang dipimpin kapolres Palopo itu digelar di Aula Rupatama Sanika Satyawada Polres Palopo, Rabu (28/4/2021).
Firmanza menjelaskan, Pemkot Palopo telah mengeluarkan surat edaran, nomor 060 untuk menindaklanjuti larangan mudik.
“Yang kami pedomani adalah surat edaran dari Kemenpan RB, di mana kita sudah menyampikan kepada seluruh ASN di kota Palopo untuk tidak melakukan mudik pada tanggal 6 sampai dengan 17 mei 2021,” ungkap Sekda.
Sekda melanjutkan, pihaknya juga menghimbau kepada seluruh ASN pemkot untuk sampaikan kepada keluarganya, untuk tidak melakukan perjalanan pulang ke Palopo maupun juga keluar dari kota Palopo.
“Yang jelas telah kita perintahkan juga untuk sosialisasikan, untuk tetap berada di tempat pada saat rentang waktu tanggal 6-17 Mei 2021. Semoga ini bisa membantu kita semua untuk cegah dan tekan penyebaran virus covid-19 yang diakibatkan oleh mobilisasi warga yang mungkin akan meningkat pada saat jelang idul fitri,” jelas sekda.
Masih menurut Sekda, Dalam waktu dekat ini, pemkot palopo juga akan mengaktifkan kembali posko di kelurahan, di mana posko ini melibatkan babinsa dengan babin kamtibmas dimana juga salah satu tugasnya itu adalah memantau orang orang yang melakukan mudik, yan mungkin saja ada, dan jika ada dan akan diisolasi, pemkot punya tempat untuk isolasi.
Kapolres kota Palopo, AKBP Alfian Nurnas pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut digelar terkait kesiap siagaan semua pihak untuk melaksanakan perintah presiden.
“Presiden memerintahkan bahwa tahun ini, masyarakat kita ini tidak diperbolehkan untuk melaksanakan mudik lebaran, dengan tujuan untuk mengurangi atau menekan laju penyebaran virus covid-19. Jadi memang pada saat ini kita masih pada masa pandemi, jangan sampai kita lengah. Walaupun dari kita sudah banyak yang melaksanakan vaksin,” kata kapolres.
“Ada contoh negara lain, khususnya negara India yang mana karena kelengahannya, menimbulkan gelombang, sehingga virus tidak terkendali dan muncul lagi virus-virus baru, virus ganas. Ini terbukti, hampir 200 ribu dalam1 hari yang positif di India,” tambah Kapolres.
Oleh karena itu, perintah dari pemerintah, langsung dari presiden, mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini serta mengantisipasi penyebaran virus.
“Tidak ada mudik tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021. Mari sama-sama kita sukseskan program pemerintah ini, terutama penyekatan larangan mudik,” jelas kapolres.
Kasdim, yang mewakili Dandim pada rakor itu menyampikan perlu adanya sosialisasi masif kepada masyarakat, bahwa ada kebijakan seperti ini, pelarangan mudik.
“Jadi sebelum warga merencanakan mudik, ada pertimbangan bahwa ada kebijakan, kita dilarang (mudik) sehingga dia bisa membatalkan rencana untukmudik,” jelasnya. (hms)