PALOPO – Bagi yang biasa ke Pusat Niaga Palopo (PNP) sosok Ossong (57) sudah tidak asing lagi. Penyandang disabilitas ini biasa mengais rejeki dengan memetik kecapi di pintu masuk PNP.
Namun, tidak banyak yang tahu ternyata pria berambut panjang itu tulang punggung bagi istri dan lima orang anaknya. Bahkan kelima anaknya disekolahkan agar memiliki masa depan cerah.
“Dua anak saya sudah kuliah. Satu sekolah di SMA, Satu di SMP, dan anak terakhir saya masih duduk di bangku SD,” jelas Ossong saat ditemui di kediamannya, Jalan Ahmad Dahlan, Jumat (7/2/2020).
Motivasi terbesar Ossong adalah agar kelima buah hatinya dapat memperoleh pendidikan yang tinggi. Itulah kenapa keterbatasan yang dimiliknya bukan penghalang agar terus mencari nafkah.
Walaupun hasil yang diperoleh tidak seberapa, tapi Ossong akan terus bermain kecapi agar dapurnya terus mengepul dan cita-cita sang buah hati dapat tercapai.
“Sehari, saya bisa menghasilkan Rp 30 hingga Rp 90 ribu. Tapi itu tetap saya syukuri yang penting kami bisa makan dan anak-anak bisa sekolah,” jelasnya.
Karena kesehariannya di pasar, mempertemukan Ossong dengan Bhabinkamtibmas Kel. Ammasangan, Aiptu Arifuddin. Merasa iba, Arifuddin pun sering membantu Ossong, bahkan pernah mengendongnya mencari becak untuk pulang ke rumahnya.
“Saya patroli di wilayah saya. Disitulah saya bertemu dengan beliau. Beliau orangnya pekerja keras. Kalau saya berada di posisi beliau, mungkin saya tidak setangguh pak Ossong,” jelas Arifuddin.
Kendati demikian, Ossong tetap berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat agar sang anak dapat menyelesaikan studinya hingga selesai. Dirinya tak rela jika si buah hati harus menjalani hidup susah seperti orang tuanya.
“Alhamdulillah, Pemerintah rutin memberikan kami bantuan berupa PKH dan Raskin. Dinsos Palopo juga biasa mendatangi kami. Cuma, kami berharap anak kami mendapat bantuan agar mereka dapat menyelesaikan studinya hingga selesai,” pungkasnya. (liq)