MANCHESTER – Apa yang dilakukan Reynhard Sinaga, seorang warga negara Indonesia (WNI) sungguh sangat memalukan. Pria berdarah Batak itu diputus bersalah telah melakukan pemerkosaan terhadap ratusan pria di Negeri Ratu Elisabeth.
Dilansir ritmee.co.id dari SINDOnews, atas perbuatannya, dia dihukum penjara seumur hidup. Polisi mengatakan, mereka memiliki bukti bahwa Reynhard setidaknya menargetkan 190 orang, yang menjadikan dia sebagai pemerkosa paling produktif di Inggris.
Di empat persidangan terpisah, pria berusia 36 tahun yang tinggal di Manchester, dinyatakan bersalah atas 136 tuduhan pemerkosaan, delapan tuduhan percobaan perkosaan, 14 tuduhan kekerasan seksual, dan satu tuduhan serangan melalui penetrasi, terhadap total 48 korban.
Dalam persidangan terbaru, Senin (6/1/2020) siang waktu Inggris, Hakim Suzanne Goddard mengatakan Reynhard adalah predator seksual serial jahat yang memangsa pria muda. Suzzane memvonis Reynhard dengan hukuman penjara seumur hidup, dengan minimal masa tahanan 30 tahun.
“Skala sebenarnya dari pelanggaran Anda mungkin tidak pernah diketahui,” katanya, dalam persidangan seperti dilansir BBC, Senin (7/1/2020). Suzanne mengatakan Reynhard tidak pernah aman untuk dibebaskan.
Modus Reynhard dalam menjalankan aksi mesumnya ialah dengan menunggu korbannya meninggalkan kelab malam dan bar sebelum membawa mereka ke flatnya di Montana House, Princess Street. Pelaku sering menawari tempat untuk minum atau menelepon taksi.
Ia membius korbannya sebelum melakukan aksi bejatnya. Ketika para korban bangun, banyak dari mereka tidak memiliki ingatan tentang apa yang telah terjadi.
Menyusul putusan tersebut, Ian Rushton, dari Crown Prosecut Service, mengatakan Reynhard adalah pemerkosa yang paling produktif dalam sejarah hukum Inggris dan mungkin di dunia. “Keinginan seksual pelaku di luar nalar. Jika tidak segera ditangkap, ia pasti akan terus beraksi,” kata Rushton.
Reynhard ditangkap pada Juni 2017 ketika seorang korban melawan dan memanggil polisi. Ketika menyita telepon Reynhard, polisi menemukan bahwa pelaku telah merekam setiap aksinya, yang berjumlah ratusan jam rekaman.
Penemuan ini mengarah pada penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris. Asisten Kepala Polisi Manchester, Constable Mabbs Hussain mengatakan, sudah berapa kali Reynhard beraksi dan berapa jumlah korban secara pasti tidak akan pernah diketahui. (*)