DaerahHeadlineLuwu RayaSeni dan Budaya

Menteri Agama RI Dianugerahi Gelar Adat Kedatuan Luwu, Danyon D Pelopor: “Bentuk Dukungan Korps Brimob Terhadap Pelestarian Adat dan Budaya Nusantara”

11
×

Menteri Agama RI Dianugerahi Gelar Adat Kedatuan Luwu, Danyon D Pelopor: “Bentuk Dukungan Korps Brimob Terhadap Pelestarian Adat dan Budaya Nusantara”

Sebarkan artikel ini
Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar bersama Datu Luwu XL, Andi Maradang Mackulau, Danyon D Pelopor, Kompol Muhammad Agus dan tokoh adat lainnya foto bersama usai penyematan gelar adat di halaman Istana Kedatuan Luwu, Jumat (03/10/2025).

Palopo- Berikan dukungan terhadap pelestarian adat dan budaya Nusantara, Komandan Batalyon D Pelopor, Kompol Muhammad Agus menghadiri acara Penganugerahan Gelar Adat dari Kedatuan Luwu kepada Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, di Istana Kedatuan Luwu, Jl. Andi Tenripadang, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Jumat (03/10/2025).

“Ini bentuk dukungan Polri, khususnya Korps Brimob dalam pelestarian adat dan budaya Nusantara, serta menjalin sinergi dengan masyarakat adat dan pemerintah daerah di Tana Luwu,” kata Kompol Muhammad Agus.

Dalam prosesi sakrat itu, Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar dianugerahi gelar adat Luwu “To Makkadang’e Ri Lao” yang dalam bahasa Indonesia bermakna “Orang yang Berpegang Tegug pada Kebenaran yang Senantiasa Menghadap ke Kiblat”.

Dewan Adat Kedatuan Luwu, A. Lutfi A. Mutty, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar adat ini merupakan bentuk penghormatan kepada pejabat negara yang diharapkan dapat membawa amanah besar bagi bangsa.

“Penganugerahan gelar adat kepada Menteri Agama merupakan penghormatan Kedatuan Luwu kepada tamu negara. Harapannya, beliau dapat menjalankan amanah dengan adil, menjaga nilai-nilai kebenaran, serta menjadi teladan dalam mencegah praktik korupsi,” ujarnya.

Sementara, Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehormatan yang diberikan oleh Kedatuan Luwu.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kedatuan Luwu atas gelar adat yang telah diberikan. Bagi saya, Luwu dan Bone memiliki keterikatan sejarah dan budaya yang tidak dapat dipisahkan, terutama dalam menjaga nilai-nilai adat dan kearifan lokal,” ungkapnya.

Penganugerahan kepada Prof Nasaruddin Umar dilakukan melalui rangkaian proses adat mulai dari Ri Pangguliling Istana Datu Luwu, Ri Paduppai Lellung, Tari Paduppa, Ri Pasessa Ri Manrawe, hingga Ri Patudang.

Prosesi adat itu dihadiri langsung oleh Datu Luwu XL Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, Walikota Palopo, Naili Trisal, Bupati Luwu, Patahudding, Ketua DPRD Kota Palopo, Darwis, Cenning Luwu, Andi Sitti Huzaimah Opy Dg Rupajung, serta unsur Forkopimda se-Tana Luwu, jajaran TNI-Polri, tokoh adat, agama, dan tokoh akademisi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *